Ragam Problem Satria FU150, Bagaimana Solusinya?

Editor - Sabtu, 14 Desember 1901 | 03:53 WIB

Ragam Problem Satria FU150, Bagaimana Solusinya? (Editor - )

OTOMOTIFNET - Bebek super berlogo S ini memang anak muda banget, yang cenderung berkarakter sporty dan serbakencang serta tangguh melibas segala medan. Image itu memang telah dibangun oleh generasi Suzuki Satria waktu masih zaman 2-tak.

Eits tunggu dulu! Ternyata ada juga lo problem umum bawaan orok di Suzuki Satria FU 150 (FU) ini. Tapi jangan khawatir, karena semua ada solusinya. Berikut problem umum dan cara mengatasinya. Intip aja langsung. Dijamin di jalan lebih aman!

Mesin Brebet di Rpm Rendah


Masalah ini cukup menyebalkan, karena kalau sedang dalam posisi ngantre macet, mesin telat merespon terhadap putaran gas.

“Penyebabnya, karena FU menggunakan pilot jet ukuran 12,5. Telalu kecil untuk mesin 150 cc yang berventuri karburator 26,” ujar Muhammad Amin, pemilik sekaligus mekanik SAM Motor di kawasan Pal Batu, Tebet, Jaksel.

Masih ujarnya. “Ubah aja pilot jetnya dengan yang lebih besar. Bisa menebus ukuran 15 (gbr.1), kalau bisa yang orisinal ya! Soalnya ukuran yang presisi sangat mutlak hukumnya di karburator. Kalau enggak presisi, risikonya karburator susah disetting,” ucap mekanik berpengalaman lebih dari 10 tahun ini.

Susah Hidup
Terutama setelah kehujanan atau habis dicuci. Pemicunya,  jarak sasis dan kepala silinder renggang serta posisi mesin vertikal, air mudah masuk ke tutup busi dan busi. Alhasil air juga bisa masuk langsung ke silinder head (gbr.2). Tambah lagi desain di sekitar lubang busi di kepala silinder ada got/lubang pembuangannya.

Jangan lupa di bawah sambungan knalpot ada lubang buat pembuangan air dari got tersebut. Sehingga mesti dibersihin/dicek dan jangan sampai ada kotoran yang menyumbatnya.

Kalau sudah telanjur kotor/tersumbat, solusinya disodok saja pakai kunci L-4 (gbr.3). Kalau sudah tidak tersumpal, tinggal manfaatkan semprotan angin kompresor untuk membersihkannya.

Ada Suara Berisik
Umumnya terdengar dari  head dan blok kiri. Kalau urusan yang satu ini, gak salah dan tak bukan disebabkan oleh keteng yang mulur. Umumnya masalah terdapat pada tensioner keteng. Lantaran usia pakai sudah lama, ketegangannya jadi berkurang.

“Eits, jangan terapkan metode lama yang dilas ujungnya terus ditambah baut ya, karena malah akan memperpendek umur keteng. Solusinya dengan mengganti per tensioner (gbr.4) dengan yang lebih keras,” tutup Amin.


Penulis/Foto: Iman / Teguh