|
OTOMOTIFNET - Pelek jadi faktor utama keberhasilan gaya HF. Makanya pemilihan harus pas, terutama dengan tunggangan Anda. Dalvin Kartawijaya dari gerai CK Motorsport di Kedoya, Jakbar menyebut bahwa tantangan gaya HF saat ini adalah ketersediaan pelek.
Untuk pelek lama, pilihannya bisa pakai BBS atau Enkei lama. “Yang retro-retro gitu deh,” wantinya.
Atau, pelek retro macam TRD, Mugen, Bilbo ataupun Enkei jadul, selama bermain di selisih tapak ban dengan pelek itu sah-sah saja jadi HF.
Pilihan atas spek 3-piece dianggap Dalvin bisa jadi solusi efektif. “Itu harganya murah, sekitar Rp 3-4 juta udah bisa dapat. Tapi karena enggak khusus buat mobil-mobil sekarang, mesti banyak diakalin lagi, bubut-bubut lagi,” jelasnya.
Untuk pelek barunya, bisa pakai SSR Professor. Merek ini punya ring 15-16 inci, model 3-piece dan punya beberapa model. Kendalanya ada di soal harga, sekitar Rp 16 jutaan per setnya.
Tenang, sebetulnya ada solusi lain. Kenapa enggak beli bekas dan dimodif? “Paling enak bikin pelek ekstra lebar dari model 2-pieces atau 3-pieces,” jelas Peter Jacobson, dedengkot modifikasi ekstrem di bilangan Tanah Kusir, Jaksel. Pasalnya, pelek 3-pieces bisa dibelah jadi 3 bagian yang nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan HF. Mau tau caranya?
Prosesnya diawali membongkar semua baut pengikat center wheel sehingga pelek terurai. Selanjutnya buang outer rim asli dan menggantinya dengan yang lebih lebar. Lazimnya ketebalan outer rim lebih kecil ketimbang inner rim.
Pilih pelek celong supaya makin afdol | Velg 3-piece bikin Hellaflush makin dahsyat |
Semisal pelek 3-pieces dengan lebar 8 inci, biasanya terdiri dari satu buah outer rim selebar 2,5 inci dan inner rim 5,5 inci.
Lalu tinggal sesuaikan outer rim mulai dari 3 sampai 5 inci. “Mengubah outer rim bisa dengan 2 cara, yakni cari pelek 3-pieces lain untuk dikanibal atau ngelas outer rim bawaan dengan menambah daging,” jelasnya. Hanya saja, cara terakhir agak riskan karena dari segi presisi dan kekuatan masih sering dipertanyakan.
Meski begitu, beberapa hasil karya Peter sudah sukses menggelinding di aspal tanpa masalah. “Malah saya pernah membuat pelek Enkei Compe-8 versi 3-pieces,” kenangnya.
Balik ke pelek HF, outer rim yang sudah pas kemudian dirakit kembali menjadi satu pelek utuh. Jangan lupa setelah kelar untuk melakukan balans ulang dagar pelek bisa berputar tanpa spelling. Tetapi jangan kaget bila saat balans bisa menghabiskan banyak timah. Namanya juga modifikasi. Lagi pula, besutan HF tak didesain untuk ngebut.
Selamat memilih.
Penulis/Foto: Klx, Nawita, Anto, Rio, Pj / Dok.Otomotif, Angga