Bayaran Joki Balap Skutik, Bisa Sistem Start Money Atau Kontrak

Otomotifnet - Sabtu, 14 Desember 1901 | 03:53 WIB

Bayaran Joki Balap Skutik, Bisa Sistem Start Money Atau Kontrak (Otomotifnet - )

OTOMOTIFNET - Pengin jadi joki balap skutik (drag race atau road race)? Boleh-boleh aja, kesempatan terbuka lebar, lo. Selain itu, income-nya juga yahud.

Nah, ngomongin soal pendapatan, tentu ada dua hal berlaku; sistem start money dan kontrak. Mana yang paling sip? “Tentu masing-masing punya kelebihan,” sahut Arie Octane, pembalap profesional yang sering dikontrak beberapa tim.

KLIEN PUAS

Hokeh, sebelumnya pahami dulu syarat menjadi pembalap. Tentu selain punya nyali gede, juga kapabilitas bawa motor.

Selain itu kudu bertanggung jawab dan disiplin. “Karena ini menyangkut kerja sama dua belah pihak. Antara pemilik tim dan pembalap,” ulas Arie. “Itu untuk menjamin kepuasan tim pengontrak terhadap pembalapnya.”

Bukannya apa-apa, meski manajemen tim balap ini umumnya dikemas lebih simpel dan slim, tapi tetap memperhatikan kontrak atau hubungan yang profesional dan menyenangkan. “Sistemnya emang kekeluargaan dan saling percaya. Tapi joki harus tanggung jawab,” sela Bram Prasetya, pembalap tim Empus CLD Anjany R59 yang lagi-lagi bilang, semua demi klien puas.

Nah, jika sudah begitu, akan berimbas pada pendapatan rider. Apakah itu sistem kontrak atau start money. “Intinya, kalo start money, si pembalap dibayar hanya turun balap saja,” lanjut Bram.

Lalu kontrak? “Ini merupakan kelanjutan dari sistem start money. Biasanya kalo klien puas, kemungkinan bisa dikontrak untuk seri berikutnya,” jabar Febrianus Balank joki sistem start money yang tinggal di daerah Depok Timur, Jabar.

Jadi, pilih mana, dong? “Itu relatif. Sebab sama-sama punya kelebihan. Terutama soal pendapatan, besar kecilnya gak sama dan bisa negosiasi sama ‘bos’ pengontrak. Cuma, kalo dikontrak kan kita harus membela di satu tim sesuai periode yang disepakati. Sementara start money boleh pindah-pindah ke tim lain,” papar Arie.

Terus, berapa sih, mereka dibayar? Pastinya lumayan menggiurkan. Seperti ini didapat Bram. yang sudah 2 tahun eksis di arena balap skutik ia dapat nominal kontrak dari tim Empus CLD Anjany R59 sebesar Rp 25 juta (setahun). “Kalo juara 1-3, saya juga dapat bonus lagi. Besarnya, relatif deh!” bilangnya.

Beda dengan Arie Octane dan Febrianus Balank yang pilih sistem start money. “Tiap kali turun balap, saya dikasih Rp 500 ribu. Sama seperti rider lain, kalo juara 1-3 dapat bonus tambahan yang besarnya disesuaikan kondisi,” Arie yang pernah membela tim Conection Bandung, Jabar.

Lantas Febrianus, pantas bersenang hati. Sebab dari ‘taukenya’ dikasih cukup tinggi. “Sekali balap, dibayar Rp 1,5 juta plus kalo juara ditambah bonus cukup menggiurkan,” kata pria yang menjoki untuk tim Simbikers CLD FDR R128.

Jadi, pilih apa ya?

 

Penulis/Foto: Jotos / Salim