Jakarta - Sedang asyik jalan-jalan, tiba-tiba muncul notifikasi dari TPMS (Tire Pressure Monitoring System) kalau ada salah satu ban yang mendadak kurang tekanan. Pasti menyulitkan karena harus cari penambah angin. Lebih menyusahkan lagi kalau ternyata keesokan harinya kembali terulang, pasti ada ban yang bocor.
Eits, jangan sembarang tambal loh. Kebanyakan mobil mewah sekarang, seperti line up Mini, Mercedes-Benz, Porsche dan BMW, sudah menggunakannya. Ban ini memiliki side wall lebih keras, sehingga tetap dapat berjalan hingga kecepatan 80 km/jam.
Nah kalau apes indikator TPMS nyala dan ternyata ban bocor, jangan ditambal dengan metode tubeless biasa ya. "Kalau RFT kita harus pakai metode Tire Patch dari dalam, semua ban BMW yang datang kesini pasti pakai cara ini," jelas Rizki, mekanik Auto-pit Car Care Bintaro.
Nah, kebetulan OTOMOTIF mengalami kejadian ini saat sedang mengetes BMW Gran Tourer, dengan keadaan ban sudah pernah ditambal tubeless sebelumnya dan kembali bocor lagi. Penasaran metodenya? Simak yuk caranya. • (otomotifnet.com)
Memang bukan cara baru, namun Tire Patch ini makin populer dikarenakan banyaknya mobil yang mengadopsi ban RFT. Agar yakin, cek apakah ada tulisan ‘Run Flat' atau ‘RFT' pada side wall. Ban biasa juga bisa sih pakai cara ini, tapi harga bongkar pasang ditambah penambalnya yang hampir mencapai Rp 300 ribu, terasa terlalu mahal kan.
Sebelum memulai, ban harus dilepas dari pelek. Biar enggak merusak permukaan pelek, melepasnya harus pakai tire changing tools yang proper. Jasa pelepasan ban di Auto-pit Car Care dikenakan ongkos Rp 150 ribu untuk pelek 18 inci.
Setelah terlepas, cek posisi titik kebocoran. "Perlu dibuat daerah yang akan ditempel patch, itu harus bebas silikon agar bisa menempel," jelas Randi. Untuk memapas permukaan ban dari silikon, digunakan gerinda, kemudian hasil yang terpapas perlu divakum.
Selanjutnya untuk mengikis lebih banyak permukaan dalam, bagian tadi disemprot menggunakan cairan khusus, lalu dikeruk menggunakan alat yang berbentuk seperti shaver. Setelah metode ini, permukaan ban akan terlihat jauh jauh lebih halus dibanding awalnya.
Kemudian menggunakan kuas, lem epoxy dilapiskan ke permukaan yang sudah dihaluskan. Tunggu 5-10 menit hingga lem lebih menyerap.
"Bahan patch ini sekali lemnya dibuka dan ditempelkan, sudah tidak bisa melekat lagi jika dilepas, jadi harus yakin benar-benar sudah bersih dan bisa menempel," jelas pria itu.Setelah ‘koyo' seharga Rp 120 ribu ditempel, kuas kembali digunakan untuk melapisi bagian atasnya dengan lem agar melekat lebih baik.
Eits, jangan sembarang tambal loh. Kebanyakan mobil mewah sekarang, seperti line up Mini, Mercedes-Benz, Porsche dan BMW, sudah menggunakannya. Ban ini memiliki side wall lebih keras, sehingga tetap dapat berjalan hingga kecepatan 80 km/jam.
Nah kalau apes indikator TPMS nyala dan ternyata ban bocor, jangan ditambal dengan metode tubeless biasa ya. "Kalau RFT kita harus pakai metode Tire Patch dari dalam, semua ban BMW yang datang kesini pasti pakai cara ini," jelas Rizki, mekanik Auto-pit Car Care Bintaro.
Nah, kebetulan OTOMOTIF mengalami kejadian ini saat sedang mengetes BMW Gran Tourer, dengan keadaan ban sudah pernah ditambal tubeless sebelumnya dan kembali bocor lagi. Penasaran metodenya? Simak yuk caranya. • (otomotifnet.com)
Memang bukan cara baru, namun Tire Patch ini makin populer dikarenakan banyaknya mobil yang mengadopsi ban RFT. Agar yakin, cek apakah ada tulisan ‘Run Flat' atau ‘RFT' pada side wall. Ban biasa juga bisa sih pakai cara ini, tapi harga bongkar pasang ditambah penambalnya yang hampir mencapai Rp 300 ribu, terasa terlalu mahal kan.
Sebelum memulai, ban harus dilepas dari pelek. Biar enggak merusak permukaan pelek, melepasnya harus pakai tire changing tools yang proper. Jasa pelepasan ban di Auto-pit Car Care dikenakan ongkos Rp 150 ribu untuk pelek 18 inci.
Setelah terlepas, cek posisi titik kebocoran. "Perlu dibuat daerah yang akan ditempel patch, itu harus bebas silikon agar bisa menempel," jelas Randi. Untuk memapas permukaan ban dari silikon, digunakan gerinda, kemudian hasil yang terpapas perlu divakum.
Selanjutnya untuk mengikis lebih banyak permukaan dalam, bagian tadi disemprot menggunakan cairan khusus, lalu dikeruk menggunakan alat yang berbentuk seperti shaver. Setelah metode ini, permukaan ban akan terlihat jauh jauh lebih halus dibanding awalnya.
Kemudian menggunakan kuas, lem epoxy dilapiskan ke permukaan yang sudah dihaluskan. Tunggu 5-10 menit hingga lem lebih menyerap.
"Bahan patch ini sekali lemnya dibuka dan ditempelkan, sudah tidak bisa melekat lagi jika dilepas, jadi harus yakin benar-benar sudah bersih dan bisa menempel," jelas pria itu.Setelah ‘koyo' seharga Rp 120 ribu ditempel, kuas kembali digunakan untuk melapisi bagian atasnya dengan lem agar melekat lebih baik.