Cheste - Start di urutan buncit Rossi mampu meraih posisi 4 besar. Namun rombongan 3 terdepan Lorenzo-Marquez-Pedrosa terlalu jauh jaraknya sehingga tak memungkinkan Valentino Rossi mengejarnya.
Harapan sempat tumbuh ketika catatan waktu Marc Marquez setara Jorge Lorenzo. Eh ternyata Marc tak melakukan manuver sekalipun terhadap Jorge Lorenzo.
Malah seolah embel-embel agresifnya punah sudah. Marc seolah anteng berada di belakang Jorge Lorenzo. Ada apa dengan Marc Marquez?
"Seperti di sesi latihan hingga kualifikasi saya ada problem dengan grip ban depan. Sementara Dani memilih menjaga ban hingga waktunya sempat pelan."
"Saya memutuskan menjaga jarak dari Lorenzo dengan strategi menyerang di 2 lap terakhir. Eh, saya malah bertarung dengan Dani sehingga tak memungkinkan lagi memburu Lorenzo," ujar Marc Marquez.
Sementara dari sudut pandang Valentino Rossi tidak demikian. Valentino Rossi malah melihat dengan ritme dan gaya balap Marc yang agresif, namun tidak melakukan sekalipun manuver untuk menyalip.
Sebagaimana yang Marc lakukan terhadapnya di MotoGP Sepang, seolah Marc bertindak sebagai bodyguard.
"Setidaknya apa yang kusangka benar adanya. Apa yang dilakukan Marc dengan kaliber dan ritme balap namun tidak melakukan manuver seperti yang dilakukanna terhadapku di Phillip Island dan Sepang jelas jadi pertanyaan."
"Saya memang tak mungkin memburu Jorge, akan tetapi Marc yang memiliki ritme balap dan gaya serta aksi seperti kala di Sepang. Tentu semakin membenarkan ada sesuatu dengan Marc dan Jorge," kata Valentino Rossi.
Valentino Rossi pantas punya opini demikian melihat agresivitas yang ditunjukkan Marc hingga kemudian terjadi "Sepang Clash". Sementara Marc Marquez bersikukuh jika dirinya tetap fokus untuk mengincar podium puncak namun tunggangannya ada sedikit kendala.
Tampaknya perseteruan MM93 dan VR46 menjadi bumbu seru di MotoGP 2016 mendatang. Tak sabar segera menyaksikan MotoGP musim depan nih rasanya. (otosport.otomotifnet.com)