Klaten – Komunitas drag bike Jaw Tengah melakukan latihan bersama (latber) di trek permanen di sirkuit permanen Gantiwarno Drag Strip (GDS), desa Ngandong Mlese Ganatiwarno, Klaten, Jawa Tengah (20/11). Lokasinya memang ada di pelosok namun kegiatannya bukan asal-asalan, justru tertib.
Sebut saja ada kamar hitung, proses scrut dan ambulans yang standby.Meski begitu, trofi untuk pemenang menandakan ini sebenarnya bukan latihan lagi, melainkan kejuaraan lokal. Apalagi ada uang pendaftaran Rp 100-150 ribu.
Pesertanya mencapai 397 starter dari beberapa kota di Jawa Tengah. Jumlah ini terbanyak sejak 2014. Total ada 14 kelas dilombakan.
"Sesuai sasaran latber adalah pemula atau non pembalap. Saya sediakan wadah untuk latihan mereka ketimbang liaran. Ngetes motor dan berani tampil. Nyatanya dari latber ini juga ada beberapa dragbiker yang akhirnya berkiprah pada event dragbike nasional. Itu kelebihannya juga kan," papar Agung Setiawan, penyelenggara.
Jalannya Latber Tertib Banget
Menariknya, karena tertib, acara dimulai jam 13.00 namun bisa kelar tepat waktu pukul 16.30 WIB. Jadi enggak mulur-mulur hingga malam.
"Beda dengan kejuaraan kebut lurus yang sering dihajat. Banyak molornya. Salahsatu penyebabnya, akibat pembalap ada yang milih-milih lintasan dan nyoba-coba motor. Di sini malah tertib. Peserta dibatasi dan sudah siap ketika kelasnya dibuka. Dan masing- masing mengisi line yang ada. Enggak milih-milih line kiri atau kanan," ungkap Benny Kimpling, MC acara.
Untuk pesertta yang perlu ancang-ancang sebelum start, disediakan area dengan batas putih sekitar 7 meter dari lajur titik start.
“Itu garis batas burn out. Bila nekat mau coba ancang-ancang start dan ngegas lalu melewati garis putih itu, langsung didiskualifikasi. Efeknya, event jadi kelar tepat waktu," lanjut Benny (Gombak)