Eropa – Meraih gelar juara dunia 2015, Jorge Lorenzo menjadi pembalap Spanyol paling sukses dengan tiga gelar juara dunia di MotoGP, tetapi ia menyebut rekor itu tidak akan bertahan lama.
Jorge Lorenzo mengamankan mahkota kelas utama yang ketiga di GP Valencia awal November ini, setelah mengatasi rekan setimya di Yamaha, Valentino Rossi dalam pertarungan di sepanjang musim ini.
Keberhasilan ini menempatkan dirinya berada satu tingkat di atas rekan senegaranya dari tim Honda, Marc Marquez yang juara dunia dua kali berurutan (2013-2014). Tetapi Lorenzo yang kini berusia 28 tahun mengaku akan sulit untuk menambah gelarnya di musim mendatang.
“Jelas, tiga gelar MotoGP itu banyak dan saya pembalap Spanyol yang memiliki titel paling banyak di MotoGP,” kata Lorenzo kepada media Spanyol, AS.
“Tetapi saya yakin Marc, yang kini baru berusia 22 tahun, memiliki banyak kesempatan dan saya percaya nanti dia akan menyalip saya,” jelas juara dunia MotoGP 2010, 2012 dan 2015.
“Ini sangat memungkinkan bahwa saya tidak akan memegang rekor terlalu lama,” tutur Lorenzo seraya menyebut peluangnya di masa depan kemungkinan hanya bisa menambah satu gelar lagi. “Tetapi aka sulit untuk menang lebih karena persaingan sengit,” lanjutnya.
Meski demikian, ia percaya beralihnya pemakaian ban dari Bridgestone ke Michelin mulai tahun depan, bisa membuktikan kemajuan yang berguna dalam upaya untuk mempertahankan gelarnya.
“Saya pikir ini cukup baik bagi saya, karena Anda harus mengubah gaya berkendara cukup banyak,” ujarnya. “Dengan Bridgestone Anda bisa mengerem lebih lambat, bahkan ketika mencondongkan badan secara maksimal, tetapi dengan Michelin Anda tidak bisa melakukan hal itu,” terang Lorenzo.
“Anda harus mengerem sebelumnya dan benar-benar tegak sehingga Anda memiliki kecepatan menikung yang baik,” imbuhnya. Menurutnya itu keuntungan buatnya, tetapi dengan banyak hal yang perubahan dan setelah beberapa kali uji coba, masih belum bisa mengetahui kemampuan masing-masing pembalap.
Pekan ini para pembalap MotoGP berada di sirkuit Jerez, Spanyol untuk terus menguji coba ban Michelin dan perangkat elektronik 2016. Jadi saat balapan tahun depan, peluang semua pembalap seimbang, karena sama-sama dari nol. (otomotifnet.com)