Tokyo - Volkswagen (VW) sempat mengalahkan Toyota dalam hal siapa yang paling banyak menjual mobil di seluruh dunia. Namun, memasuki tahun 2015, saat tiba-tiba skandal penipuan emisi mobil diesel VW terkuak, penjualan mobil VW pun menurun.
Kesempatan ini tak disia-siakan Toyota dan pabrikan mobil terbesar di Jepang ini kembali merajai penjualan mobil dunia mengalahkan pesaingnya, Volkswagen.
Dalam penjualan periode Januari-Oktober, tercatat 8,35 juta unit Toyota terjual di seluruh dunia. Sementara VW hanya sanggup menjual mobil sebanyak 8,26 juta unit pada periode waktu yang sama di tahun ini.
Reuters melaporkan, jumlah penjualan VW tersebut menurun 5,3 persen tahun ini. Selain menurunkan penjualan, kasus dieselgate juga sempat membuat harga saham pabrikan Jerman ini anjlok.
Kasus ini berawal dari ditemukannya ketidak cocokkan antara hasil uji emisi laboratorium dengan kondisi real di jalanan, pada mobil-mobil diesel VW. Pada awalnya hanya mesin 2.0 TDI yang diselidiki, tapi sekarang mesin 1.6 TDI juga sedang dianalisis dan ada kecurigaan juga terhadap mesin 1.2 TDI.
Nah, sebagai bentuk pertanggung jawaban pabrikan Jerman ini pada masyarakat dunia, khususnya yang punya mobil VW, paket perbaikan Dieselgate pun disediakan.
Perbaikan tersebut berlaku untuk mesin EA 189 TDI 4-silinder 1.6 liter dan 2.0 liter di model lama. Khusus mesin 1.6 liter akan dilengkapi dengan "flow transformer". Klaim VW dapat meningkatkan akurasi pengukuran sensor udara yang masuk ke ruang bakar.
Software mesinnya juga diperbaiki hanya dalam waktu 1 jam. Khusus mesin 2.0 liter TDI bahkan hanya memerlukan pembaruan software yang hanya butuh pengerjaan sekitar 30 menit.
Meski belum diuji coba secara menyeluruh, namun VW mengatakan kalau perbaikan yang dilakukan memastikan performa mobil tetap optimal, meskipun kini emisi gas buang harus semakin 'dicekik'.
Paket perbaikan sudah diajukan ke Federal Motor Transport Authority Jerman. Langkah VW ini langsung mendapat sambutan Federal Motor Transport Authority yang mengatakan kepada VW untuk sesegera mungkin melakukan perbaikan, yang rencananya akan dimulai pada Januari 2016. (Bagja)