Valentino Rossi Masih Dihantui Kegagalannya Jadi Juara Dunia

Selasa, 1 Desember 2015 | 15:04 WIB

Monza – Valentino Rossi mengakui kegagagalannya jadi juara dunia tahun ini masih menghantui pikirannya, meskipun dalam penentuan perebutan gelar bersama Jorge Lorenzo yang berlangsung di GP Valencia, sudah tiga minggu berlalu.

Pembalap Yamaha itu mengungkapkan perasaannya, di sela-sela kegiatannya mengikuti Monza Rally Show di Monza, Italia akhir pekan kemarin.

Bagaimana tidak, Valentino Rossi memimpin klasemen sejak ronde pertama yang dimulai di Qatar sampai di putaran kesepuluh di Indianapolis, Amerika dari Jorge Lorenzo.

Pada balapan berikutnya di GP Ceko, perolehan pointnya disamakan oleh rekan setimnya itu. Sama-sama mengoleksi 211 point, namun Lorenzo ditetapkan sebagai pimpinan klasemen karena lebih banyak menang, yaitu 4 kali sedang Rossi baru 3 kali. 

Rossi kembali berada di puncak klasemen setelah memenangkan GP Inggris. Juara dunia motoGP 7 kali ini terus unggul sampai selesainya ronde ke-17 di GP Malaysia dengan selisih 7 point.

Namun akibat insiden dengan pembalap Honda, Marc Marquez pada balapan di GP Malaysia itu, Rossi kena penalti harus start dari urutan paling belakang di balapan berikutnya, yaitu GP Valencia (8/11) yang notabene adalah ronde terakhir.

Ibarat babak final, GP Valencia jadi penentuan siapa yang jadi juara dunia antara Rossi dan Lorenzo. Secara logika, sulit bagi Rossi untuk keluar sebagai kampiun 2015.

Setelah melakoni balapan dengan heroik, Rossi hanya mampu finish di urutan empat. Lorenzo yang memenangkan balapan penutup musim ini tampil menjadi juara dunia dengan keunggulan 5 point dari Rossi.

Tragis memang bagi Rossi, perolehan pointnya hanya dikalahkan di balapan terakhir itu. Usai lomba di Valencia, Rossi menuduh Marquez sebagai pengawal Lorenzo.

Pembalap berusia 36 tahun itu mengakui, peristiwa di akhir musim kompetisi musim ini masih menghantuinya, meskipun ia masih bangga dengan apa yang diraihnya pada 2015.

“Itu hari yang sulit. Saya masih memikirkan tentang itu,” kata Rossi kepada motorsport.com. “Tetapi yang terburuk ada di saya,” ujarnya.

“Saya harus mengatakan bahwa kami memiliki musim yang hebat meskipun akhirnya menyedihkan, dan masih ada kenangan besar di musim yang penuh kegembiraan itu,” lanjut Rossi.

“Tetapi saya harus menerima kekecewaan ini, yang saya pikir Anda tidak pernah dapat mengatasi sepenuhnya,” ungkap kekasih Linda Morselli yang seorang model ini.

Sabar ya, semoga balapan tahun depan bisa lebih baik. (otomotifnet.com)