Sampai saat ini, pasar MPV masih jadi yang paling besar di Indonesia. baik itu untuk kelas low, mid sampai large MPV
Jakarta - Makanya, Mitsubishi pun begitu tertarik sampai ingin ‘menelurkan’ varian low MPV-nya, setelah Delica yang bermain di kelas large MPV. Ingat, pabrikan ini dulu sempat bikin persaingan MPV ‘panas’ dengan varian Kuda.
Tipikal masyarakat yang senang berpergian dengan keluarga, plus fleksibilitas kabin saat harus membawa barang banyak, jadi alasan paling sering terdengar.
Enaknya MPV selain kabin lebih lega, rata-rata didesain dengan ground clearance tinggi. Alhasil, cocok dipakai untuk beragam rute dan kondisi jalan di Tanah Air.
Namun mesti diawasi juga dengan kondisi yang beragam itu. Perangkat kaki-kaki seperti sokbreker dan per berperan dominan membuat perjalanan semakin menyenangkan.
Makanya, artikel di bawah banyak memuat apa saja keluhan yang sering terdengar berikut solusinya. Sekaligus memberikan pilihan bagi yang ingin ganti atau upgrade. Soalnya enggak hanya barang bermerek,ada juga alternatif menarik lainnya loh.
Soalnya, fungsi sokbreker yang meredam gejolak per selama perjalanan. Mau tak mau mesti diperhatikan, baik soal perawatannya. Termasuk per yang jarang ditengok, padahal fungsinya penting untuk menahan beban mobil selama perjalanan.
Langsung lihat yuk... • (otomotifnet.com)
Ragam
MPV juga bisa dibikin kece dan tetap nyaman, salah satunya dengan aplikasi sokbreker dan per aftermarket. Keuntungan paling utama yakni harga yang lebih ‘bersahabat’.
“Selain lebih terjangkau dari segi harga ketimbang OEM, pilihannya pun lebih banyak. Contohnya saja seperti merek Showa atau Tokico dengan kisaran harga Rp 2 juta untuk sepasang depan-belakang yang sering dipilih oleh pengguna Kijang Innova,” terang Herry Liu, pemilik bengkel Bandar Per di bilangan Cikokol, Tangerang.
Tak hanya sokbreker bermerek, ada juga yang punya versi custom seperti Feri Rahman. “Namanya sokbreker double rebound. Enaknya kalau ketemu jalan bumpy atau polisi tidur, bagian atas as sokbreker enggak mentok karena sudah ada per di dalamnya,” terang pria berbadan tegap ini.
Feri sendiri menjual sokbreker miliknya dengan rentang harga Rp 1,5 juta sampai Rp 3,5 juta, tergantung tipe dan bobot kendaraan. Enaknya lagi, walau dibilang sokbreker custom, tetap saja FCS berani memberikan garansi hingga 6 bulan.
Sedang untuk per, komponen ini lebih berperan dalam menentukan tinggi atau rendahnya mobil. Jadi misal pakai per yang lebih tebal, biasanya bodi akan terlihat lebih jangkung. Nanti, tinggal sesuaikan saja dengan selera, apa yang ingin dikejar. Mau tampil tinggi ala off-road atau lebih rendah tapi justru lebih stabil. Per yang lebih menentukan.
“Biasanya yang doyan tampil ceper, familiar dengan 3 cara ini, yaitu potong per, custom pakai per mobil lain dan aplikasi lowering kit. Saya lebih menyarankan cara nomor 2 dan 3 untuk kenyamanan dan keamanan berkendara namun tetap bisa gaya,” ujar pria yang doyan nge-gym ini.
Pilihan per lokal berkualitas yang dimaksud adalah merek APM, SHRC, serta SBM yang memiliki harga di kisaran Rp 1,5 juta hingga Rp 1,7 juta untuk MPV seperti Kijang Innova. Nah, kalau masih ragu dengan merek lokal, pria berlengan kekar ini juga punya alternatif merek impor seperti Eibach, Tanabe, H&R, atau Tein.
Ada harga ada rupa, merek impor tersebut memiliki banderol 2 kali lipat dari harga per lokal yakni sekitar Rp 3,1 juta untuk mobil seperti Kijang Innova. •