September lalu Carlos Ghosn, Chairman and CEO, Renault mengumumkan kembalinya Renault ke F1.
Nah, usai melewati negosiasi panjang, Renault akhirnya sukses mengambil alih Lotus F1 awal pekan ini.
Mereka pun kembali bekerja di markas Enstone yang pernah mereka miliki antara 2001 – 2009 sebagai konstruktor.
Membuat mobil utuh mesin, sasis dan bodi yang sudah bisa dites pada tes resmi di Spanyol 22 Februari nanti.
Meski begitu Renault tidak buru-buru pasang target sangat tinggi sekembalinya mereka ke F1 tahun 2016 nanti.
Melainkan mengincar keberhasilan seiring berjalannya waktu.
Hal ini diungkapkankan Managing Director Cyril Abiteboul.
Ia mengingatkan agar Renault tak terlalu banyak bicara target tinggi.
“Target tahun depan bukan cuma mendapatkan poin di kejuaraan, kami perlu perhitungan yang tak tinggi menyangkut harapan kami tahun depan,” ujarnya kepada BBC.
“Kami memiliki rencana yang jelas, tidak hanya untuk tahun depan tapi tahun-tahun berikutnya. Tahun depan kami bukan hanya akan sukses jika kami bekerja dengan baik di trek,” ucapnya.
Menurutnya, ada banyak hal yang ingn dihasilkan dengan baik tahun depan. Dimulai dari struktur.
“Bagaimana bisa kami mengintegrasikan struktur, bagaimana kami mengintegrasi orang-orang, organisasi. Bagaimana kami menghubungkan dua pihak, kulturnya, pola pikirnya, bagaimana kami mulai bekerja secara tepat terhadap mesin,” lanjut Abiteboul.