Jakarta- Salah satu opsi atas konsekuensi dari ‘pamitnya’ Ford alam konteks APM akan membuat kehadiran produk dari produsen rintisan Henry Ford itu yang berspesifikasi premium.
Hal itu tidak akan jauh beda dari kehadiran sejumlah merek premium yang sudah punya distributor tunggal dalam balutan nama APM.
Sebut saja Porsche, Jeep, Fiat, Rolls-Royce, McLaren, maupun Aston Martin.
“Jadi sebenarnya, kehadiran sebuah ‘APM’ tidak bisa diukur keseriusannya dengan hanya berpatokan pada ada prinsipal yang masuk, termasuk punya pabrik atau tidak,” sebut sumber OTOMOTIFNET.
Sumber yang pernah punya hubungan dengan APM Amerika itu mengutarakan asumsinya kalau Ford nampaknya mengambil konsekuensi mengambil segmen niche.
“Dengan begitu, semua alasan soal bisnis yang disampaikan dengan perginya prinsipal Ford di Indonesia menjadi terjawab kalau kemudian mereka mengambil segmen yang lebih mengerucut,” jelasnya.
Ia kemudian memungkaskan, kalau opsi itu yang nantinya jadi diambil oleh Ford, paling cepat dalam waktu sampai setahun ke depan akan terealisasi.
Mobil premium dari Ford sebenarnya sudah pernah dijual di Indonesia lewat jalur importir umum. Sebuah Ford Mustang GT versi 2014 bermesin V8 4.949 cc pernah dihargai Rp 2,8 miliar.
Secara segmen kala itu berhadapan dengan BMW M6 yang harganya waktu itu Rp 2,398 miliar (off the road).
Kemungkinan Ford Mustang masuk ke pasar Asia sudah dilakukan sejak awal tahun lalu saat diputuskan ada versi setir kanan untuk memenuhi 25 sentra pasar baru di dunia.