Test Rider Bukanlah Pembalap Biasa

Jumat, 29 Januari 2016 | 15:41 WIB

Otomotifnet -  Dengan aturan pembatasan membuat pembalap reguler minim adaptasi dan kurang maksimal soal persiapan kuda besinya tahun ini. Celah itu coba dipecahkan dengan mengontrak pembalap penguji yang mumpuni.

Kualifikasi test rider di MotoGP musim ini pun bukanlah pembalap sembarangan. Mereka rata-rata sudah mengantongi jam terbang tinggi dan berpengalaman. Bahkan sudah pernah mengalungi gelar juara dunia.

Sebut saja Ducati yang mengontrak Casey Stoner. CS27 ini adalah juara dunia MotoGP 2007. Atau ada nama Colin Edwards yang didaulat menjadi joki penguji tim pabrikan Garpu Tala.

Ducati mengontrak Casey Stoner jadi test rider karena dia pernah juara dunia

Malah yang terkini yaitu KTM yang meminang 4 pembalap tes sekaligus dengan kualifikasi tidak main-main. Mereka adalah Alex Hofmann (MotoGP 2002-2007), Mika Kallio (MotoGP 2009-2010, Moto2 2011-sekarang), Randy de Puniet (MotoGP 2006-2014) dan Thomas Luthi (Juara dunia GP125 2005, GP 250/Moto2 2007-sekarang).

Pasukan KTM MotoGP mengontrak 4 pembalap tes sekaligus demi performa motor yang mumpuni

Fungsi test rider tak semata memberikan masukan terkait kekurangan dan kelebihan kuda besi, melainkan juga menjadi penyambung lidah bagi pembalap reguler perihal pengembangan motor. Sehingga saat motor yang telah dijajal test rider kemudian dipakai joki reguler tak ada kendala.

"Peran test rider tak semata menguraikan kelebihan dan kekurangan tunggangan. Namun bagaimana masukan dari test rider bermanfaat bagi joki reguler untuk meraih prestasi maksimal," ujar Casey Stoner peraih juara dunia MotoGP 2007.

kesimpulannya, musim ini bukan hanya pembalap reguler semata yang mampu mempengaruhi hasil kompetisi balapan. Peranan test rider yang menyokong pembalap utama pun berpengaruh pada hasil MotoGP musim ini. (otosport.otomotifnet.com)