Jakarta- Pihak Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) saat ini tengah membahas dengan serius runutan dari program mobil murah ramah lingkungan (LCGC), yaitu low carbon emission program (LCEP) dengan Kementerian Perindustrian.
Menurut Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gaikindo, pihaknya memang menginginkan program ini bisa direalisasikan secepatnya. Namun, bukan berarti tidak ada masalah dengan bakal berlakunya program mobil emisi rendah ini di Indonesia.
"Bukan masalah semester 2, tapi ini harus sejalan dengan kesediaan Pemerintah atau kemampuan Pemerintah untuk menyediakan bahan bakar yang cocok untuk Euro4. Sehingga, ketika LCEP dicanangkan atau diprogramkan bisa tercapai jika bahan bakarnya ada," papar Jongkie saat berbincang dengan OTOMOTIFNET, Selasa (2/2).
Lebih lanjut Jongkie mengatakan, untuk industrinya sendiri sebenarnya sudah siap. Namun bagimana bisa terealisasi jika tidak didukung sepenuhnya dengan ketersedian bahan bakar yang berkualitas. "Udahlah, itu gampang (kesiapan APM), sekarang ini kan masih repot untuk eksport Euro4 untuk dalam negeri Euro2. Bikin Euro4 saja semua kan enak," tambahnya.
Memang, untuk kualitas bahan bakar di Indonesia masih tergolong jelek. Bahkan, beberapa APM yang berencana untuk memasukan sebuah kendaraan dengan teknologi canggih harus terganjanl dengan ketersedian bahan bakar atau bisa dilihat dengan proses down size mesin ketika produsen memasukan mobil dengan mesin dan teknologi canggih untuk setidaknya disesuaikan dengan kondisi bahan bakar di Indonesia.
Tidak hanya itu, jika bahan bakar memang sudah tersedia dengan kualitas yang baik harus ada pemerataan suplai ke seluruh daerah di Indonesia tidak hanya untuk Jakarta atau kota-kota besar di Tanah Air. "Investasi lagi? Tidak banyak, kan hanya mengubah komponen. Tapi tidak apa, kita siap kok semua siap, tanya saja merek-merek semua siap. Paling penting itu BBM berkualitas," pungkas Jongkie. (Otomotifnet.com)