Otomotifnet.com - Seperti PT Mabua Harley Davidson, Agen Pemegang Merek Abarth Indonesia pun mulai tahun ini menghentikan penjualan mobil-mobil Abarth untuk pasar Indonesia. Bukan kabar mengejutkan kalau melihat nasib Harley Davidson.
Pelemahan nilai tukar rupiah, tarif bea masuk serta perpajakan yang tinggi untuk barang impor, sampai melesunya pasar mobil di Indonesia sepanjang tahun lalu, membuat Abarth Indonesia akhirnya angkat tangan.
Ketika dikonfirmasi, Charisma Idris, Aftersales Manager Abarth Indonesia mengungkapkan mulai Januari 2016 pihaknya sudah tidak lagi menjual mobil-mobil Abarth di Indonesia (tidak lagi sebagai Authorized Dealer).
"Iya mulai Januari 2016 mobil baru Abarth keluaran tahun 2016 dan seterusnya tidak dijual lagi. Tapi kalau service dan spare part kita masih jalan," ujarnya saat dihubungi OTOMOTIFNET hari ini (6/2).
Dirinya melanjutkan, sehingga sejak Januari 2016 lalu Abarth Indonesia hanya beroperasi tanpa jajaran direksi. "Hanya tinggal saya dan tim yang berjumlah lima orang saja," tambahnya.
Sementara nasib konsumennya sama sekali bukan masalah, karena menurutnya Abarth kebanyakan dimiliki oleh pehobi, yang justru semakin langka semakin banyak dicari. "Garansi masih kita jamin sampai 2 tahun kedepan sejak tanggal pembelian. Namun sisa stok tahun lalu masih kita jual," ungkapnya lagi.
Abarth Indonesia merupakan importir dan distributor mobil-mobil Abarth di Tanah Air melalui dua perusahaan gabungan, PT Prama Unggul Otomotif dan PT Genta Surya Otomotif. PT Prama Unggul Otomotif sebagai importir, sementara PT Genta Surya Otomotif sebagai distributornya. Mulai memasarkan mobil Abarth sejak 2009, kemudian membentuk Agen Pemegang Merek sejak 2013.