Jakarta - Dua mobil ini memang beda segmen, meski kalau dilihat sama-sama berjenis MPV. Dari segi apapun juga keduanya tetap beda, mulai dari harga yang jauh bedanya, mesin juga beda, sampai asupan fitur-fiturnya.
Kalau Xenia berada disegmen low MPV, sementara Datsun GO+ Panca ada di segmen LCGC. Dari segi hasil penjualan pun, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) melaporkan kalau Xenia lebih banyak jualannya dari Datsun GO+ Panca.
Namun, kalau melihat lebih detail hasil penjualan keduanya, Daihatsu Xenia harus lebih waspada. Sebab dengan penjualan sebanyak 2.499 unit, low MPV andalan Daihatsu ini hanya beda 281 unit dari Datsun GO+ Panca yang terjual sebanyak 2.218 unit.
Penjualan Xenia vs GO+ Panca berdasarkan laporan GAIKINDO:
Daihatsu Xenia 2.499 unit
Datsun GO+ Panca 2.218 unit
Apakah masyarakat Indonesia sudah benar-benar hanya melihat mobil dari harga jualnya? Sepertinya tidak juga. Tapi kemungkinan besar jumlah pembelian yang lebih banyak pada Datsun GO+ Panca juga dipicu pada kejenuhan pada low MPV, disertai tawaran harga yang menggiurkan pada Datsun GO+ Panca.
Hasil ini juga bisa menunjukkan kalau low MPV sudah menunjukkan kejenuhan, sehingga membuka potensi besar pada mobil-mobil LCGC 7 penumpang yang akan menjadi primadona baru masyarakat--bukan tidak mungkin hadir sebagai pengganti low MPV yang harganya makin tidak terjangkau.
Meski beda segmen, Daihatsu tetap harus menyelamatkan Xenia. Meski kita tau, kabar kalau LCGC 7 penumpang sedang dipersiapkan untuk melawan Datsun GO+ Panca.