Karena Hal Ini, Satria F150 Injeksi Tak Disarankan Minum Premium

Dimas Pradopo - Kamis, 18 Februari 2016 | 09:06 WIB

(Dimas Pradopo - )

Bogor - Mesin baru mengejar performa luar biasa dalam kondisi standar menuntut spesifikasi tinggi. Kini mesin baru Suzuki All New Satria F150 memiliki tagline 'the real DOHC'benar-benar berubah.

Speknya berkapasitas ruang bakar 147,3 cc, DOHC 4-valve dengan bore 62 mm dan stroke 48,8 mm. Power maksimum yang dapat dihasilkan yaitu 18,2 dk di 10.000 rpm dan torsi 13,8 Nm di 8.500 rpm, kombinasinya dengan bobot yang hanya 109 kg, hanya naik 1 kg dari Satria karbu Euro3. Wah mantab kan!

Kini juga sudah dilengkapi dengan radiator berukuran besar yang dipercaya mampu meredam panas dengan lebih baik ketimbang model sebelumnya yang hanya mengandalkan oil cooler. "Air bisa membawa panas lebih baik ketimbang sirip-sirip di blok mesin saja," buka Josep Antony Tan, senior trainer Suzuki 2W Training Center, PT Indomobil Suzuki Internasional (ISI)

Karena yakin mesin lebih dingin, makanya Suzuki berani pasang kompresi tinggi. Kini jadi 11,5:1 naik dari versi sebelumnya yang hanya 10,2:1. Lalu apakah masih bisa mengkonsumsi premium?

"Waduh, rasanya kok sayang ya. Kami tidak merekomendasikan. Sebaiknya Pertalite atau Pertamax sekalian," anjur Josep yang berkacamata ini. Tentunya karena bensin beroktan tinggi lebih tahan terhadap gebukan kompresi tinggi.

Satria F150 injeksi ini memiliki tiga varian, yakni standar, BlackFire dan livery MotoGP. Untuk harganya sendiri, Satria injeksi standar dibanderol Rp 21.650.000 sedangkan varian BlackFire dan livery MotoGP diberi harga Rp 21.950.000 OTR Jakarta. Ada selisih harga sebesar Rp 300 ribu saja. (motor.otomotifnet.com)