Toyota Didesak Bikin Fasilitas R&D, TMMI Studi Bio-Ethanol Rumput Gajah

Jumat, 19 Februari 2016 | 15:37 WIB

Selain mengapresiasi langkah Toyota Motor Corporation saat berkunjung ke Jepang (18/2), Menteri Perindustrian Saleh Husin juga mendesak Toyota mendongkrak produksi mobil di Indonesia serta membangun fasilitas penelitian dan pengembangan (research and development/R&D).

"Saya juga mengajak TMC agar tidak tanggung-tanggung di Indonesia. Maka saya minta Toyota dan mitranya di Jepang untuk terus meningkatkan investasi di sektor otomotif terutama bahan baku dan komponen dan mulai secara bertahap melakukan kegiatan R&D di Indonesia untuk lebih memperkuat struktur industri otomotif Jepang yang ada di Indonesia saat ini," terang Saleh dalam siaran pers Kemenperin (19/2).
    
Industri komponen juga didorong untuk dikembangkan. Realisasinya lewat pengembangan industri pendukung.

Antara lain, pembangunan pabrik karet sintetik patungan antara Chandra Asri dan Michelin, pengembangan produksi baja untuk kendaraan bermotor yang dilakukan oleh Krakatau Steel, Nippon Steel, JFE Steel (Jepang) dan Posco (Korea Selatan) serta produksi resin oleh Adi Wira Plastic.
    
Wakil Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan studi produksi bio-ethanol dari rumput gajah.

Inovasi ini dilakukan Toyota Motor yang bekerja sama dengan Pertamina dan RNI. Lokasi kebun di Lampung seluas hingga 20 hektare dan juga dikembangkan di sekitar lokasi pabrik Toyota di Karawang.