Jakarta - Turun di Kejurnas Supersport 600 dan FIM CEV Moto2 di Spanyol, Dimas Ekky Pratama pembalap Astra Honda Motor Racing Team dituntut mampu mengendalikan motor dengan baik. Salah satunya adalah teknik counter steering saat masuk tikungan.
“Makin kencang motor, dengan sendirinya saat masuk tikungan pasti slide,” beber pembalap kelahiran 1992 ini. “Di Jepang dan Eropa, bahkan pembalap MotoGP juga latihan pakai supermoto untuk mengasah counter steering. Makanya saya ikutan bikin,” kekeh Dimas yang mulai mencari motor di akhir 2015 lalu.
“Sudah tanya-tanya sejak balap di Jepang, mekanik Endurance 8 Hours kasih masukan untuk pakai Honda CRF450R dan kaki-kaki yang cocok,” jelasnya.
“Sengaja pakai mesin 450 cc, karena tenaganya besar jadi lebih terlatih untuk kontrolnya. Kalau pakai yang 250 cc kurang berasa. Selain itu 250 cc pasti butuh modifikasi mesin, malah jadi kurang awet. Kalau pakai 450 cc enggak perlu diapa-apain, standar aja,” yakin Dimas yang setia dengan nomor start 20 ini.
Untuk mengubah trail special engine ini jadi supermoto ternyata enggak sulit, cuma repot karena komponen yang diinginkan Dimas didapat di Jepang dan Spanyol. Remnya misalnya, pakai kaliper Brembo dan disc brake full floating dari Spanyol.
“Karena motor sendiri dan dipakai sendiri, sekalian cari yang bagus aja deh. Peleknya satu set dengan hub merek TGR dibeli dari Jepang,” bisiknya. Diameter roda baru ini semuanya ring 17, sedang di Eropa kebanyakan justru pakai ring 16,5 inci. “Kalau pakai 16,5 inci slide dan menikung bisa miring banget, cuma di Indonesia susah cari bannya,” beber pemuda asli Depok, Jabar ini.
“Sekarang pakai bannya Bridgestone Battlax BT-003 untuk yang belakang, ini paling awet. Bisa untuk 4 kali latihan. Sebelumnya pakai Pirelli Diablo Supercorsa, ngegrip banget tapi cepat habis,” tutupnya. • (otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Ban depan : Dunlop Sportmax GP 120/70x17
Ban belakang : Battlax BT-003 160/60x17
Pelek : TGR
Teromol : TGR
Kaliper : Brembo
Master rem : Brembo
Decal : Tryink