Jakarta- Miunggu depan adalah kesempatan perdana Rio Haryanto ikut balapan F1, tepat di Seri Australia di kota Melbourne.
Meski tidak berurutan, dengan masuknya Rio di barisan pembalap F1 untuk musim balap 2016 boleh disebut menandai pula 66 tahun kiprah pembalap Asia di balapan single seater paling sohor ini.
Berikut nama-nama yang pernah tercatata di starting grid:
1. Birabongse Bhanudej-Thailand (1950-1955)
- Lebih dikenal sebagai "Prince Bira", namanya kini dipakai sebagai nama sirkuit di Thailand. Membalap di arena F1 selama musim balap 1950-1955, mengandalkan mesin Maserati. Selama masa aktifnya ia memperoleh poin sebanyak 8 poin. Ia wafat tahun 1985 di London , tempatnya lebih sering bermukim, usianya waktu itu 71 tahun.
2. Hiroshi Fushida-Jepang (1975)
- Butuh waktu 20 tahun sebelum ada lagi pembalap Asia di arena F1. Namun kehadiran pembalap kelahiran 1946 yang turun bersama tim Maki Engineering ini hanya berlangsung selama 3 seri. Masuk saat seri ke-8 di Belanda dan harus keluar dari balap saat seri ke-10 di Inggris akibat mobil yang tidak kompetitif.
3. Masahiro Hasemi-Jepang (1976)
- Kelahiran tahun 1945 ini ikut balapan F1 bersama tim Kojima Engineering yang mengandalkan mesin Cosworth V8. Pencapaian tertingginya saat mencapai posisi nomor 11 ketika seri Jepang. Setelah itu ia banyak bekecimpung di arena balap di seantero Jepang seperti JGTC. Terakhir ia balap tahun 2001, kini jadi bos tim Hasemi di arena JGTC yang memakai mobil Nissan.
4. Masami Kuwashima-Jepang (1976)
- Ia sempat mencicipi karir singkat bersama tim Wolf-Williams, walaupun itu hanya saat sesi latihan saat seri Jepang. Tidak berhasil digaetnya sponsor asal Jepang jadi penyebab utama selain catatan waktu Masami memang termasuk pelan. Ia kemudian menghabiskan karirnya di arena Japanese Formula 2000 dan F2 di Jepang.
5. Noritake Takahara-Jepang (1976-1977)
- Mengawali karir di arena balap single seater Japanese Formula 2000 periode 1973-1976. Saat masuk ke balap F1 ia memulainya bersama tim Surtees yang bermesin Cosworth V8 di musim balap 1976. Saat musim balap terakhirnya di tahun 1977 ia balapan untuk tim Kojima Engineering.
6. Kazuyoshi Hoshino-Jepang (1976-1977)
- Seperti Hasemi, Kuwashima, maupun Tahara, pembalap yang satu ini juga hanya masuk arena F1 saat seri Jepang. Di kesempatan pertama dan kedua ia bersama tim Heroes Racing. Akhir karirnya di tahun 2002 saat membalap bersama tim Impul buat rangkaian seri JGTC.
7. Kunimitsu Takahashi-Jepang (1977)
- Arena balap motor justru jadi awal karirnya di tahun 1960, pembalap kelahiran 1940 ini aktif di arena roda dua selama musim balap 1960-1964. Motor Honda jadi andalannya. Musim balap 1977 ia masuk ke arena F1 saat seri Jepang bersama tim Meiritsu Racing Team, finish di posisi ke-9.
8. Satoru Nakajima-Jepang (1987-1991)
- Masuk ke F1 saat berusia 34 tahun tak membuat kelahiran 1953 ini ciut nyalinya. Turun bersama tim Camel Lotus Honda hingga Braun Tyrell Honda membuatnya meraih 16 poin selama masa aktifnya di F1. Pria yang semasa aktifnya di F1 punya julukan “Nakajap” ini kini mengelola sekolah balap bernama Nakajima Racing di Jepang.
9. Aguri Suzuki-Jepang (1988-1995)
- Ia punya pengalaman dua kali masuk ke arena F1, pertama sebagai pembalap dan yang kedua sebagai pemilik tim (Super Aguri F1). Didukung oleh pabrikan Honda tak membuatnya cemerlang sebagai pembalap maupun pemilik tim. Sebagai pembalap F1 ia mulai debutnya bersama tim Larrouse Calmels bersasis Lola dan mesin Cosworth V8. Kini pria asal Tokyo ini jadi bos Amlin Aguri di ajang Formula E.
10. Naoki Hattori-Jepang (1991)
- Juara Japanese Formula 3 tahun 1990 ini bisa disebut tidak pernah balapan di ajang F1 karena ia tidak lolos sesi kualifikasi saat bersama tim Coloni. Ia juga berkesempatan melakukan uji coba mobil F105 buatan Dome F1 yang tak pernah ikut lomba. Karirnya di ajang open wheeler berakhir di arena CART tahun 1999.
11. Ukyo Katayama-Jepang (1992–1997)
- Ukyo termasuk ‘beruntung’, ia membalap selama 6 musim berturut-turut di arena F1. Debut bersama tim Larrouse bermesin Lamborghini V12 (1992), berakhir di tim Minardi yang pakai mesin Hart V8 (1997). Poin yang berhasil dikumpulkannya sebanyak 5. Karir balapnya sedikit cerah saat balap di arena Le Mans tahun 1999 saat membesut mobil Toyota GT-One sebagai juara klasemen.
12. Toshio Suzuki-Jepang (1993)
- Turun dua kali saja di arena F1 bersama tim Laorrouse tahun 1993, dua kali finish juga saat seri Jepang dan Australia. Namun karir balapnya lebih banyak dihabiskan di ajang JTCC dan JGTC. Pernah juga membalap bersama tim Nismo di arena Le Mans.