Jakarta - April tahun lalu, OTOMOTIF bertemu dengan A.M. Hendropriyono, Presdir PT Adiperkasa Citra Esemka.
Belum ada kata Hero di belakang nama PT Adiperkasa Citra Esemka. Tetapi intinya, Esemka sudah berada di tangannya.
Begitu juga proses negosiasi dengan Proton, diakui Hendropriyono sangat alot. Setahun berselang, Esemka dikabarkan mendekati proses produksi.
Dimulai dengan pembangunan pabrik di Jonggol dan Boyolali.
Sumber mesin masih belum terungkap namun ketika diproduksi, identitas asli sudah hilang berganti dengan hasil pengembangan yang dilakukan Esemka dan Proton.
Namun yang jelas, dimulai dari model pikap untuk membantu perekonomian pedesaan.
“Menjurus pada satu model dulu, yaitu yang tidak di kota besar. Supaya tidak ikut memenuhi jalanan yang macet ini, satu. Kedua tidak bersaing sama raksasa-raksasa. Jadi mobil kecil dan harganya juga murah,” ungkap Hendropriyono tahun lalu (otomotifnet.com)