Lincah saat diajak berjibaku di antara kemacetan Ibu Kota. Dengan konsumsi bahan bakar yang irit, menguntungkan saat diajak jalan agak jauh
Jakarta - Menguji Suzuki Karimun Wagon R tipe GS bertransmisi otomatis mesti sesuai peruntukannya. Makanya, kepadatan jalanan di Ibu Kota Jakarta, jadi tantangan yang harus ditaklukkan kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) andalan PT Suzuki Indomobil Sales. Pasti penasaran dengan kemampuan Wagon R GS bertransmisi otomatis secara detail. Cekibrot. • (otomotifnet.com)
Desain & Fitur
Si mungil ini dijejalkan kesan macho. Lihat saja desain bumper depan dan juga grill beraksen krom. Masuk ke ruang kabin, hal pertama yang cukup menonjol adalah head room yang lega. Ini membuat akses keluar masuk enggak masalah, meski pengemudi maupun penumpangnya memiliki postur yang tingginya di atas 170 cm dan berat badannya lebih dari 90 kg.
Oh iya sesuai harganya, jangan berharap bisa seting kemudi sesuai keinginan. Namun berhubung ruang kabin terbilang lega, jadi tidak terlalu berasa sempit.
Pada sisi pengemudi maupun penumpang, sudah menggunakan power window. Tapi di belakang, masih menggunakan engkol untuk membuka dan menutup kacanya. Meski sisi dalamnya enggak terlalu menonjol, namun pas untuk sebuah kendaraan LCGC.
Dimensi
Masuk ke ruang kabin, terasa nyaman dan empuk duduk di jok Karimun Wagon R. Catatan untuk pengemudi yang doyan memposisikan kaki kirinya dalam kondisi santai. Terkadang kaki kiri yang santai dan menekuk, malah tanpa sengaja bisa memindahkan tuas transmisi dari posisi D ke M. Pindah ke posisi belakang, rasa yang sama saat duduk di jok depan tetap bisa dirasakan. Hanya saja, jok belakang berhead rest pendek, bisa jadi akan terasa kurang nyaman bagi penumpang dewasa yang bertinggi badan di atas 170 cm.
Transmisi
Auto Gear Shift (AGS) merupakan gabungan transmisi manual dan otomatis yang dipakai oleh Wagon R. Perbedaan paling mencolok ada pemakaian AGS ini, terletak pada tuas persnelingnya. Pada transmisi otomatis pada umumnya, tuas persnelingnya memiliki posisi P (Park). Di AGS hal tersebut enggak ada, jadi kalau hendak memarkirkan kendaraan tuasnya diposisikan pada huruf N dan kemudian tarik rem tangan. Enggak perlu kuatir, dalam posisi tersebut kopling akan melepas kontak mesin dengan transmisi.
AGS sendiri bekerja dengan mengintegrasikan akuator hidrolik presisi yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU) dan Transmission Control Modul (pengontrol kopling, persneling gigi dan mesin). Jadi mesin manual 5 percepatannya enggak lagi menggunakan kopling yang digerakkan oleh kaki, namun semua diatur secara electronic. Perpindahan antar giginya, sama dengan transmisi otomatis pada umumnya yang akan naik sesuai dengan respons dari injakan pedal gas. Hanya saja dengan AGS ini terasa ada jeda yang cukup panjang saat melakukan perpindahan gigi.
handling & Kenyamanan
Di jalanan yang macet dan mengharuskan pengemudi bisa lincah bermanuver, sudah barang tentu itu makanan bagi Wagon R. Kemudinya yang terasa ringan, enggak bikin pengemudi cepat lelah. Penggunaan MacPherson Srut dengan coil spring di depan dan 3 link rigid juga dikombinasi coil spring, membuat Karimun Wagon R terasa nyaman melibas jalanan di Ibu Kota. Meski beberapa tempat terlihat masih keriting akibat pembangunan jalan.
Kelembutan suspensinya juga menjaga kenyamanan, ketika sangat terpaksa melibas speed trap. Hal yang sama juga dirasakan, ketika dibawa masuk ke perumahan dan melintasi polisi tidur yang tingginya lebih kurang 10 cm.
Performa
Dengan penggunakan alat ukur Race Logic, dicari data performa dari Suzuki Karimun Wagon R GS AGS. Namun saat melakukan pengukuran ini, dirasakan perpindahan gigi otomatisnya terasa ada jeda dan bisa dibilang cukup lama. Dari data yang diperoleh, untuk bisa mencapai kecepatan 0-60 kpj dibutuhkan waktu 8,1 detik. Sedangnkan saat harus menempuh jarak sampai dengan 402 meter, waktu tempuhnya 21,6 detik.
Performa mesin 998 cc bawaan Karimun Wagon R di putaran bawah, cukup responsif. Sehingga cukup mudah saat hendak melakukan overtaking, maupun berpindah jalur saat terjebak macet.
Konsumsi
Oleh karena enggak ada fitur MID, maka proses pengukuran bahan bakar menggunakan tangki khusus berkapasitas 3 liter. Setelah saluran bahan bakar dipindahkan dari tangki utama ke tangki khusus, Karimun Wagon R dipakai keliling sampai habis. Kemudian baru diisikan bahan bakar ke dalam tangki khusus sebanyak 2 liter dan lagi-lagi, dipakai sampai mesin berhenti yang artinya bahan bakar di dalam tangki benar-benar habis. Itu dilakukan baik saat pengujuan dalam kota, luar kota maupun kecepatan konstan (60 dan 100 kpj).
Hasilnya untuk pemakaian dalam kota, 1 liter bahan bakar RON 92 mampu menempuh jarak 14 km. Saat konstan 100 kpj, 1 liter bahan bakarnya bisa untuk berkendara sejauh 18 km.
Testimoni
Angela Febriana, 35 tahun, pemilik Suzuki Karimun Wagon R M/T
Head unit Wagon R GS sangat mendukung saat diajak berkendara. Saat enggak ketemu signal radio, tinggal colok USB untuk mendengarkan musik kesukaan.
Menggunakan transmisi otomatis, memang sangat membantu dan enggak bikin kaki kiri cepat lelah. Namun adanya jeda saat melakukan perpindahan gigi, bikin geregetan.
Data Komsumsi
Dalam Kota: 14 km/ liter
Luar Kota : 16 km/ liter
Konstan:
60 kpj 26 km/ liter
100 kpj 18 km/ liter
performa
0-60 kpj 8,1 detik
0-100 kpj 18,1 detik
40-80 kpj 8,0 detik
0-201 meter 60 kpj 26 km/ liter
0-402 meter 2,1 detik
Data Spesifikasi Suzuki Karimun Wagon R GS AGS
Dimensi
P x L x T: 3.635 mm x 1.475 mm x 1.670 mm, Jarak Poros Roda: 2.400 mm, Jarak Terendah: 165 mm, Radius Putar Minimum: 4,6 m, Berat Kosong: 835 kg
Berat Kotor: 1.350 kg
Mesin
Seri: K10B, Jenis: 3 Silinder, 12 katup, DOHC, Sistem Bahan Bakar: Multi-point Fuel Injection, Kapasitas: 998 cc, Diameter x Langkah: 73 x 79,5 mm
Perbandingan Kompresi: 10 : 1, Daya Maksimum: 67 dk/6.200 rpm , Torsi Maksimum: 90 Nm/3.500 rpm
Transmisi: AGS, 5 Percepatan
Rangka
Sistem Kemudi: Rack & pinion, EPS, Suspensi Depan: MacPherson strut dengan per keong, Suspensi Belakang: 3 links rigid dengan per
keong, Rem Depan: Ventilated disc, Rem Belakang: Teromol, Ukuran Ban: 175/65R14
Kapasitas
Tempat Duduk: 5 Penumpang, Tangki Bahan Bakar: 35 Liter, Harga: Rp 120 juta
Pesaing:
Toyota Agya G A/T Mesin: 1KR 12, 3 Silinder sejajar, 12 katup, DOHC Harga: Rp 131,6 juta
Daihatsu Ayla X A/T Seri: D26F 1KR-DE, 3 Silinder, 2 Katup Intake dan Exhaust, Harga: Rp 127,3 juta
Honda Brio Satya E M/T Mesin: 1,2 l, SOHC, 4 Silinder, i-VTEC Harga: Rp 129,9 juta
Datsun Go Panca Seri: HR 12 DE, 3 Silinder, DOHC, 12 kkp Harga: Rp 105,1 juta