Perusahaan Karoseri Siap Bikin Bus Untuk Pemerintah

Arief Aszhari - Kamis, 31 Maret 2016 | 13:49 WIB

(Arief Aszhari - )

Jakarta- Perkembangan akan kebutuhan bus di Indonesia terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta sepertinya semakin tinggi. Sesuai data, pemerintah menyiapkan 4.000 unit BRT (Bus Rapid Transit) dan 16.000 unit non BRT pada tahun 2016.

Beberapa kota yang sudah memiliki sistem BRT seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Padang, Pekan Baru, Medan dan Makassar.

Pemerintah menargetkan 2019 semua provinsi di Indonesia harus memiliki BRT system.

Dengan kebutuhan tersebut, adalah bijak jika melibatkan perusahaan karoseri lokal untuk memenuhinya.

Karena, saat ini baik Pemerintah masih gemar menyediakan bus dan alat transportasi tersebut dengan mengimpor yang 'diyakini' memiliki kualitas nomor wahid.

Padahal kualitas karoseri Indonesia tidak seburuk dan masih bisa diadu dengan produksi luar negeri.

"Dengan iklim Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kita juga bisa bersaing, dan kalau tidak begitu kita hanya bisa menjadi pembeli dari perusahaan asing dan pasti merugikan devisa negara," papar Sommy Lumadjang, Chairman Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), di gelaran INAPA 2016, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Lebih lanjut Sommy mengatakan, memang industri karoseri ini padat karya, jadi membutuhkan kelangsungan hidup. Namun, jika diberikan kepercayaan perusahaan karoseri ini juga siap membuat bus berkualitas, meskipun memang tidak bisa mendadak dan secepat industri mobil yang sudah beroperasi dengan terstruktur.

"Karoseri kan memang sesuai pesanan dan tergantung kebutuhan. Ada yang minta kursi 25, 20 atau bahkan 40. Tapi kalau industri mobil kan tidak bisa pesan mau kursi lima aja jangan tujuh, tidak mungkin kan," tambahnya.

Dengan melihat hal tersbeut, karoseri yang pasti sesuai pesanan memang membutuhkan waktu untuk pengerjaan dan tidak bisa cepat.

"Tadi sempat saya tekankan kalau DKI (Pemprov DKI) dan pemerintah manapun yang membutuhkan angkutan baik untuk orang atau barang diplanning yang berjangka atau proposional. Dengan kemampuan dan anggota kami cukup kok," jelasnya lagi.

Sebagai informasi, perusahaan karoseri yang berada di bawah payung Askirindo sendiri berjumlah 519 anggota dan yang aktif sekitar 200-an.