Ini Cara Kemenperin Gairahkan Industri Otomotif Tanah Air

Arief Aszhari - Selasa, 5 April 2016 | 16:13 WIB

(Arief Aszhari - )

Jakarta- Industri otomotif Tanah Air saat ini masih terlihat seksi. Terbukti dengan masih banyaknya investasi yang dikucurkan oleh beberapa pabrikan kendaraan asing untuk membangun pabrik dan fasilitas lainnya di Indonesia.

Meskipun begitu, kondisi penjualan kendaraan di Tanah Air dari tahun lalu hingga saat ini memang tengah mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi ekonomi global yang belum stabil dan masih tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

"Situasi otomotif memang masih agak sedikit lesu, tapi saya optimis penjualan kendaraan tahun ini bisa tercapai 1 juta unit," papar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI, I Gusti Putu Suryawirawan.

Lebih lanjut Putu juga mengatakan, industri otomotif harus terus memperdalam struktur dengan memproduksi komponen lokal dalam negeri, karena industri otomotif tanpa komponen lokal atau penunjang lainnya akan menambah beban daya saing.

"Upaya untuk meningkatkan industri salah satunya dengan intensif. Dan intensif ini ada bermacam-macam, ada fiskal dan non fiskal," jelasnya.

Kemudian, jika berbicara industri pasti mengarah pada volume penjualan. Jika tidak ada penjualan, maka perusahaan kendaraan asing bakal enggan menanamkan investasinya di Indonesia. 

"Oleh sebab itu, pemerintah mendorong supaya belanja-belanja pemerintah ini bisa mendorong volume industri yang ada di sini. Makanya ada kebijakan P3DN (Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam negeri), jadi semua belanja pemerintah harus mengandung konten lokal," pungkasnya.