Jakarta - Kehadiran Toyota Sienta di tanah air rupanya menyisakan sejumlah cerita dibalik peluncurannya.
Small MPV terbaru Toyota ini sebelumnya sudah mengaspal di Jepang dengan nama Siete.
Nah, di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016, Sienta diluncurkan dengan kisaran harga Rp 230 juta hingga Rp 295 juta on the road Jakarta.
Di tanah air, Sienta tentu disesuaikan dengan kebutuhan pasar domestik. Nah hal inilah yang membuat Sienta mendapat otonomi khusus dari Toyota Motor Corporation (TMC), untuk dipasarkan di dalam negeri.
Otonomi yang dimaksud tercermin dalam tagline ‘Genchi Genbutsu’ (go and see). Prinsipal Toyota di Jepang melihat langsung need konsumen Indonesia, dengan melakukan survey ke calon konsumen potensial.
Oleh karenanya walau secara bentuk mirip, tetapi desainer Toyota Indonesia diberikan kewenangan untuk merombak dan menambahkan fitur di Sienta.
“Iya kita punya otonomi desain dari TMC. Produk ini awalnya memang diperuntukkan pasar Jepang, tapi kita sesuaikan dengan need pasar Indonesia. Mereka memberikan otorisasi, untuk dilakukan additional desain. Bisa dilihat pada tampilan bodi depan dan belakang,” lanjut Yui Hastoro, Director Purchasing, Engineering, Quality Assurance Project Planning & Management, Internal Audit PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, ketika ditemui disela peluncuran Sienta di IIMS 2016 (7/4).
Tampilan depan Sienta untuk Indonesia punya aksen garis simetris melengkung ke samping, menyiratkan kesan tersenyum.
“Setelah kita survey, konsumen Indonesia lebih suka desain yang ceria dan shinning. Makanya, bemper dan grill depan tampak lebih smilling,” lanjut pria yang mengepalai 5 orang dalam tim desain Sienta.
Selain itu menurut Yui, perubahan juga ada pada ground clearence yang lebih tinggi 25 mm (total 170 mm).
Hal ini disesuaikan dengan karekteristik jalan di Indonesia. “Selain itu bagian dashboard juga berbeda, yakni pada fitur-fiturnya,” bebernya, seraya bilang tantangan terbesar dalam mendesain ulang Sienta adalah saat membuat mock up-nya. (otomotifnet.com)