Jakarta- Kehadiran bahan bakar baru untuk mobil diesel dari Pertamina, DEXlite, diyakini mampu mengubah peta industri kendaraan roda empat di Tanah Air.
Menurut Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), untuk saat ini struktur industri mobil di Tanah Air masih didominasi oleh kendaraan bensin.
Hal ini berbeda dengan kondisi di luar negeri terutama di Eropa yang sudah banyak mobil diesel berkeliaran.
"Kualitas solar kita jelek untuk mesin diesel common-rail, belum cocok pakai solar biasa. Jika pakai Dex harganya mahal sekali," terang Ahmad Bambang di Jakarta, Jumat (15/4).
Lanjut Bambang, kehadiran DEXlite ini bisa mengubah peta industri mobil di Indonesia.
Dengan kualitas solar yang baik serta harga yang lebih terjangkau, bisa menjadi pilihan alternatif lain bagi pemilik mobil atau calon konsumen yang hendak memiliki mobil bermesin diesel.
"Selain kualitas yang lebih baik dan harga yang terjangkau, bonus lainnya adalah sebagai pahlawan lingkungan karena sudah pasti lebih ramah lingkungan," tambah pria yang akrab disapa AB ini.
Sementara itu, menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata, meskipun pihaknya tidak berhubungan langsung dengan industri mobil di Tanah Air, namun ia memiliki pandangan tersendiri terkait kehadiran DEXlite di Indonesia.
"Hal ini adalah jawaban dari Pertamina, menyediakan bahan bakar yang bagus dengan harga terjangkau. Diesel dianggap lebih kotor, padahal paling tidak 50 persen industri mobil di luar negeri sudah diesel, kita tidak tahu mobil diesel masuk lebih jauh kapan," terangnya.
Dengan kehadiran DEXlite, industri memang sudah bergerak maju menuju standar Euro4 atau Euro5.
Indonesia memang tidak bisa melompat menuju hal tersebut dan harus ada proses yang harus dijalani untuk menuju ke tahap yang lebih ramah lingkungan.