Jakarta - Mengganti filter udara bawaan pabrik dengan produk aftermarket, biasanya bertujuan agar ruang bakar mendapatkan asupan udara lebih baik.
Dengan demikian, proses pembakaran jadi lebih sempurna dan pemakaian bahan bakar bisa lebih irit.
“Ada 2 model filter aftermarket, model replacement dan open filter. Kalau mesinnya yang masih standar, pakai replacement dan bila sudah upgrade, pakainya yang open filter,” jelas Denny dari workshop Autotech Motorsport di Kemayoran, Jakpus.
Soal harga, misalnya untuk Toyota Avanza model replacement bisa sampai Rp 1,5 jutaan.
Sedangkan yang model open filter dengan diameter lubang 2,25 inci, banderolnya Rp 1 jutaan.
Dengan posisi yang terbuka, sudah barang tentu model open filter lebih cepat kotor.
Nah kapan dan bagimana cara membersihkannya. Juga apa yang enggak boleh dilakukan saat proses berih-bersih. Simak artikel berikut. • (otomotifnet.com)
1. Pemasangan open filter, bisa lebih bermanfaat pada kendaraan yang sudah melakukan upgrade mesin. Tapi resikonya bikin ruang bakar lebih cepat kotor.
2. Open filter wajib dibersihkan setelah pemakaian 2 ribu km dan kelipatannya.
“Debu yang menempel bisa menutup pori-pori filter dan bila lama tidak dibersihkan, bisa merusak fiternya sendiri,” ucap Andy H. Prawinata dari Primes Asia, distributor filer udara Ferrox.
3.Paling mudah membersihkan open filter dengan menggunakan air sabun, lalu digosok menggunakan sikat gigi atau kuas dan kemudian dibilas. Jangan membilas dengan air yang bertekanan, bikin pori-pori filter membesar.
4. Ada juga produk cairan pembersih fiter udara aftermarket yang dijual di pasaran dengan kisaran harga Rp 300 ribu. Tinggal semprot, bilas dengan air bersih dan didiamkan biar kering.
5. Setelah bersih-bersih filter udara, jangan lupa kasih pelumas. Caranya setelah pelumas diteteskan rata ke tiap baris filter udara, ratakan dengan menggunakan kuas.