OTOMOTIFNET - Meskipun sudah terdaftar di kalender resmi Formula E atau ePrix 2015/2016, bukan berarti Rusia siap menyelenggarakan balapan mobil elektrik ini. Jalan raya di Moskow rencananya akan menjadi lokasi digelarya Formula E pada 4 Juni mendatang.
Namun, setelah seri ketujuh selesai di Paris (23/4) kabar batalnya seri di Moskow pun muncul. Hal ini karena belum ditemukannya kesepakatan antara penyelenggara Formula E dengan pemerintah Rusia.
"Kami belum mendapatkan 'lampu hijau' atau 'lampu merah' (baca: kejelasan). Padahal kita sudah siap secara finansial untuk menggelar Formula E di sana, namun kami tidak mendapatkan izin untuk menutup jalan di hari balapan," ujar Alejandro Agag selaku CEO Formula E.
Jika Formula E Rusia dibatalkan, maka jumlah seri musim ini akan menjadi 10 yang sebelumnya 11. Namun tidak akan ada percepatan tanggal di dua seri terakhir yang keduanya sama-sama digelar di London, Inggris pada tanggal 2 dan 3 Juli.
Tanggapan yang kontras pun datang dari Lucas di Grassi dan Sebastien Buemi yang sedang bersaing di papan klasemen sementara. Lucas di Grassi tak akan menjadi masalah kalau jumlah seri dikurangi atau tidak.
"Saya merasa tidak membawa pengaruh banyak jika ada satu seri yang dilepas. Senang sih jika seri di Rusia tetap digelar, namun tetap tidak akan berpengaruh besar," ujar Lucas di Grassi yang mengumpulkan 126 poin di puncak klasemen sementara.
Berbeda dengan Sebastien Buemi yang ingin jumlah seri tetap berjumlah 11. Tampaknya pembalap asal Swiss ini ingin mengambil alih kembali posisi puncak klasemen sementara di sisa seri musim ini.
"Bagusnya sih tetap berjalan seri di Rusia dan terus menekan usaha sampai dua seri terakhir yang digelar di London," pungkas Sebastien Buemi. (otomotifnet.com)