Ban Cadangan Jenis Space Saver Maksimal 80 Km/Jam!

Parwata - Kamis, 26 Mei 2016 | 08:14 WIB

(Parwata - )

Jakarta - Beberapa pembeli yang detail, seringkali mengecek terlebih dahulu jenis ban serep yang didapat.  Pasti sudah tidak asing dong mendengar hal-hal seperti, “Wah, ban cadangannya sama dengan aslinya,” atau “Dapat ban serep kaleng ya.” Nah, bagaimana kalau roda yang diameter peleknya lebih besar dan lebarnya lebih kecil? Ban serep seperti ini disebut ‘Temporary Spare Tire’ atau ‘Space Saver Spare Tire’.

Terlepas dari melanggar aturan atau tidak, ban serep yang ukurannya lebih tipis dibanding ban standarnya ini digunakan karena pabrikan ingin memaksimalkan ruang kabin dan mengurangi emisi dengan mengurangi berat. Agar lebih jelas, perhatikan beberapa hal soal ban cadangan sementara ini ya. • (otomotifnet.com)

Ukuran

Tidak ada ukuran pasti soal space saver, namun beberapa biasanya menggunakan pelek yang berdiameter lebih besar dari versi standarnya, agar semakin minim penggunaan karet ban. Misal, pada Toyota Nav1 dengan pelek standar 16 inci dan ban 205/60, ban cadangan space saver-nya berukuran 17 inci dengan ban T145/70 yang jauh lebih tipis.

Tidak hanya jenis mainstream, sedan mewah seperti Audi A6 pun menggunakan jenis ban seperti ini.

Oh iya, huruf T di kode nama ban tersebut merupakan kependekan dari ‘Temporary’ yang artinya sementara

“Ukuran ini untuk mengikuti standar Euro III dari Jepang, juga karena Nav1 diperuntukkan sebagai mobil keluarga, jadi ruangnya dimaksimalkan,” jelas Erwin Tubun Hermawan, Kepala Bengkel Auto2000 cabang Bintaro. Begitu juga pada All New Hyundai Tucson misalnya, ukuran pelek space saver-nya 16 inci, namun ketebalannya T155/90, sedang roda aslinya 225/60R17 dengan pelek 17 inci. Ukuran ban yang lebih tipis ini juga menggunakan bahan karet yang berbeda dengan standarnya, biasanya dengan kompon lebih soft, untuk memaksimalkan traksi dari permukaan yang jauh lebih kecil.

Misal baca keterangan dari ban Tucson ‘Sidewall 3 Nylon Tread 4 Nylon’,

artinya terdapat 3 lapisan nylon pada dinding ban dan 4 lapisan nylon di bagian yang menyentuh jalan

Tekanan

Karena permukaan ban space saver yang menyentuh jalan lebih kecil dibanding ban standar, maka jenis ban ini dipaksa memangku bobot lebih besar. Untuk mengatasinya, tekanan angin harus lebih tinggi dibanding ban standar. Bila tekanan angin ban standar biasanya hanya berkisar 30-35 psi, tekanan pada ban space saver bisa mencapai 60 psi. Angka ini biasanya terukir pada dinding ban, sehingga pemakai dapat memompanya dulu, sebelum digunakan.

Bila tekanan angin ban standar biasanya hanya berkisar 30-35 psi, tekanan pada ban space saver

bisa mencapai 60 psi

Pemakainan

Sesuai namanya, pemakaian ban ini pun hanya bersifat sementara, alias sampai pengemudi dapat menemukan tempat untuk memperbaiki ban standarnya. “Pemakaiannya temporary use only, tapi setelah kembali menggunakan ban standar, tidak perlu membeli ban serep baru karena bisa dipakai lagi untuk selanjutnya,” ucap Boyke A. Setyawan, Product Planning Head PT. Hyundai Mobil Indonesia.

Sesuai namanya, pemakaian ban ini pun hanya bersifat sementara

Karena permukaan yang bersentuhan dengan jalan juga lebih sempit, maka halini mempengaruhi jarak pengereman yang jadi lebih jauh, handling juga jadi lebih tidak stabil. Namun yang paling utama adalah kecepatan maksimum yang harus diperhatikan. Ban serep space saver dibatasi hanya sampai 80 km/jam. Meski terlihat menyulitkan, namun pemakaian jenis ban ini akan menguntungkan saat penggantian ban, karena dimensinya yang cenderung kompak dan tidak berat.