Bangkok - Honda di Thailand dan Indonesia sudah sama-sama menghadirkan versi facelift dari Honda Brio. Sama-sama diproduksi di Thailand, namun tetap ada penyesuaian untuk masing-masing pasar. Apa bedanya?
Setidaknya, ada tiga hal yang membedakan Honda Brio facelift di Thailand dengan di Tanah Air.
Mesin
Meski sama-sama mengusung mesin bekapasitas 1.2 liter 4 silinder i-VTEC, namun ada sedikit perbedaan pada mesin Honda Brio di Thailand. Mesin yang sama-sama punya tenaga sebesar 90 dk dan torsi 110 Nm.
Namun Honda Brio Thailand sudah bisa minum bahan bakar dengan kandungan etanol sampai 85 persen (E85). Sehingga ada beberapa komponen di mesin yang menggunakan material berbeda agar tahan dengan etanol yang punya sifat korosif tapi lebih ramah emisinya.
Sedangkan transmisi, keduanya sama-sama sudah ditawarkan transmisi CVT. Namun, kalau di Indonesia transmisi manual 5 percepatan masih ditawarkan, di Thailand sudah tidak ada.
Fitur
Honda Brio di Indonesia diluncurkan dengan beberapa penambahan fitur. Mulai dari foglamp dan wiper belakang, Steering switch audio, Auto door lock by speed, setir ada aksen silver dan Audio double DIN.
Lampu Projector Headlamp, lampu sein LED, dan spion yang bisa dilipat otomatis. Airbag dan rem ABS serta EBD juga terdapat pada Honda Brio di Indonesia.
Sedangkan di Thailand belum ada foglamp pada bumper depannya. Lampu juga belum mengusung projector dan sein LED pada spion. Namun sudah disematkan keyless entry dan start/stop engine.
Harga
Honda Brio facelift di Indonesia ditawarkan mulai dari harga Rp 129,600 jutaan untuk Honda Brio Satya (LCGC) tipe S M/T dan Rp 174,700 jutaan untuk tipe tertinggi RS.
Sedangkan di Thailand, hanya tersedia satu pilihan tipe, yakni V. Honda Brio V sebelumnya dibanderol 511.500 Bath atau hampir Rp 200 jutaan, tepatnya Rp 192, 791 jutaan, kini malah turun menjadi 495.000 Bath atau sekitar Rp 186.614 jutaan.