Jateng - Harapan masyarakat Indonesia untuk memiliki mobil buatan lokal sepertinya akan terwujud dalam waktu dekat. Pasalnya, proyek Esemka akan segera melakukan produksi pada Agustus mendatang.
Kepastian ini diperoleh saat tim Kontribusi Untuk Negeri (KUN) 2016 menyambangi SMKN 2 Solo yang merupakan cikal-bakal lahirnya mobil Esemka.
Beda Pabrik Beda Model
Untuk produksi pertama, kemungkinan besar akan dilakukan di pabrik Cileungsi, Bogor, Jabar yang dipegang oleh PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH), Agustus mendatang.
Sedangkan untuk produksi selanjutnya, yaitu Januari tahun depan akan dilakukan di pabrik Boyolali, Jateng yang dipegang oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Kedua pabrik ini juga akan memproduksi mobil yang berbeda.
Untuk pabrik di Cileungsi, Bogor, Jabar akan memproduksi mobil penumpang seperti Esemka Rajawali R2 dan MPV Esemka.
Lalu untuk pabrik di Boyolali akan memproduksi kendaraan komersial, seperti Esemka Bima dan pikap kabin ganda Esemka.
“Untuk di Boyolali akan memproduksi kendaraan komersial, mungkin karena di sini lebih bisa berakselerasi (memenuhi kebutuhan pasar) ke pedesaan,” papar Dwi Budhi Martono, Guru Teknik Otomotif SMKN 2 Solo.
Sementara itu, untuk menuju produksi massal yang akan dilakukan Agustus mendatang, tim SMK saat ini juga tengah melakukan segala persiapan, baik pengembangan produk baru, uji tes dan uji jalan.
“Untuk proses RnD lebih ke praktisi, universitas dan untuk anak-anak SMK-nya sendiri dilibatkan sesuai kapasitasnya.
Namun, jika pabrik jadi kita juga menyiapkan SDM dan siap kita arahkan ke pabrik,” tambah Sabar Boedhie, Humas Esemka.
Seperti diketahui untuk model pertama, Esemka bakal memproduksi kendaraan komersial yang disebut mobil pedesaan.
Sebuah pikap dengan harga murah yang mampu mendorong perekonomian para petani di daerah. Selain itu, Esemka juga menyiapkan berbagai line-up kendaraan lain, seperti truk kabin ganda, SUV dan MPV.
Untuk model SUV, PT SMK ternyata telah menyiapkan Esemka Rajawali R2.
Sebuah model terbaru yang telah disempurnakan dari Rajawali pertama yang sempat digunakan Joko Widodo sebagai mobil dinas ketika menjabat sebagai Walikota Solo, Jateng.
“Untuk model ini sudah lulus uji emisi dan uji tipe, sudah keluar STNK dan BPKB-nya dan siap diproduksi massal,” papar Sabar Boedhie.
Sebelum mulai diproduksi massal di Cileungsi, Bogor, Jabar, SUV berkapasitas lima penumpang ini ternyata sudah laku terjual sebanyak 50-an unit dan sudah tersebar di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Untuk mesinnya dari kolaborasi Mitsubishi Zhejiang Automobile berkapasitas 1.600 cc mesin bensin SOHC 16V, dengan transmisi manual lima percepatan,” Jelas Sabar.
Untuk layanan purna jual, ia menegaskan tidak perlu khawatir.
Sebab untuk bengkel perawatan semua SMK kemitraan sudah bisa menangani dengan mudah, baik ganti oli, perawatan, maupun pergantian spare part.
“Tidak perlu khawatirlah, kalau untuk ganti oli anak-anak SMK kita sudah jago,” tutupnya. • (otomotifnet.com) / Arief