Eropa – Bertandang ke sirkuit Assen tempat berlangsungnya ronde kedelapan GP Belanda akhir pekan ini, Valentino Rossi mengincar kemenangan kesepuluh di sirkuit bersejarah ini.
Setelah hampir 70 tahun, perhelatan GP Belanda kali ini tidak seperti biasanya. Jika sejak 1949 balapannya dipentas hari Sabtu, mulai 2016 ini startnya digeser ke hari Minggu. Disinyalir ada motif bisnis tersembunyi di sini.
Assen adalah satu-satunya sirkuit di kalender MotoGP yang menggelar lomba secara teratur sejak balapan pertama pada 1949. Menang di sini, tentu punya kebanggaan tersendiri.
Seperti yang dialami Valentino Rossi. Saat ini pembalap Yamaha itu sudah mengantongi 9 kemenangan yang 7 di antaranya di kelas utama.
Pada tahun 1997 ia menang di kelas 125 cc, tahun 1998 dengan motor 250 cc. Kemudian di tahun 2002, 2004, 2005, 2007, 2009, 2013 dan 2015 di balapan MotoGP.
Akhir pekan ini Rossi mengejear kemenangan kesepuluh di Assen, setelah sukses naik podium pertama di balapan sebelumnya di sirkuit Catalunya dua pekan silam.
Sementara itu rekan setimnya Jorge Lorenzo mengemas 4 kemenangan, sekali di kelas 125 cc dan dua kali di 250 cc. Terakhir menang di Assen pada 2010 di kelas MotoGP. Sejak itu ia kurang beruntung.
Karena pada 2011 Ben Speis mengambil kemenangan. Tahun berikutnya Casey Stoner, Valentino Rossi, Marc Marquez dan di 2015 Rossi lagi yang berdiri di podium tertinggi.
Mampukah Rossi mengulang suksesnya seperti tahun lalu atau mengambil momentum kemajuan yang dialami usai menang di GP Catalunya?
Pastinya balapan GP Belanda bakal tersaji dengan seru. Karena karakter sirkuit Assen dianggap cocok dengan karakter motor Yamaha dan Marc Marquez menyebut sesuai dengan gaya berkendaranya. (otomotifnet.com)