Jakarta - Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar terhadap kelancaran arus mudik yang mengalami kemacetan tiap tahunnya.
Seakan, ini masalah wajar tiap musim Lebaran tiba. Itu sebabnya, pembangunan jalan tol untuk menyambut pemudik dikebut agar bisa digunakan Mudik 2016.
Ruas tol Pejagan-Pemalang seksi I dan II yang sempat mangkrak 20 tahun sudah mulai beroperasi. Ruas ini terintegrasi dengan ruas tol Jakarta- Cikampek, Cipularang, Padaleunyi dan Cipali.
Artinya Mudik 2016 ini dari Jakarta bisa bablas lewat tol, lalu keluar di Brebes Timur. Terkoneksinya ruas tol tersebut, diharapkan bisa mengurangi kemacetan, mempersingkat waktu tempuh dan mempercepat arus lalulintas.
Namun tampaknya kemacetan tetap terjadi, sebab secara bersamaan jutaan kendaraan akan melalui ruas tol pada waktu yang sama.
Belajar dari pengalaman musim mudik tahun lalu serta liburan panjang akhir tahun. “Diakui tahun ini berpotensi terjadi peningkatan arus mudik.
Simpulnya adalah di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama. Peningkatan arus di GT tersebut sekitar 32 persen dibanding hari biasa,” jelas Dwimawan Heru Santoso, Assistant Vice President Corporate Communication, PT Jasa Marga Persero.
Lebih lanjut, menurut Heru jika hari biasa jumlah kendaraan sebesar 77 ribu, maka saat mudikLebaran 2016 jumlahnya naik sebesar 102 ribu kendaraan.
Enam Ruas Tol Baru
Tahun ini terdapat 6 ruas tol baru yang sudah bisa dioperasikan. Keberadaan ruas tol baru ini tentunya menjadi solusi yang cukup efektif untuk mengurai kemacetan di jalur-jalur yang telah lebih dulu ada.
Sehingga beban traffic akan terbagi konsentrasinya. “Di pulau Jawa ini ada beberapa tambahan ruas tol untuk tahun ini.
Khususnya Pejagan-Brebes Timur yang tahun lalu hanya dibuka sementara untuk mudik namun tahun ini akan beroperasi,” sebut Danis H. Sumadilaga, staf ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Bidang Keterpaduan Pembangunan.
Pembayaran di Gerbang Tol Cikopo akan di nonaktifkan. Berlaku sistem tarif integrasi.
Lebih lanjut, ruas Surabaya-Mojokerto dan Kertosono-Mojokerto pun akan dioperasikan. Ruas tol Kertosono ke arah Mojokerto akan disatukan menjadi sekitar 23 kilometer, sehingga diharapkan bisa menjadi pilihan pemudik yang dari Mojokerto ke Jombang.
Kemudian rute tol lainnya yang juga dibuka walaupun belum sempurna adalah jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,7 kilometer, Solo- Kertosono sepanjang 10 kilometer, dan Gempol-Pasuruan sepanjang 13 kilometer.
Berlaku Tarif Terusan
Atas instruksi Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan integrasi sistem pembayaran tol, baik tunai maupun non-tunai, maka per tanggal 15 Juni 2016 sudah diterapkan integrasi pembayaran jalan tol.
“Skemanya dibagi berdasarkan 2 cluster. Yakni cluster 1 mencakup Jakarta- Cikampek-Pubaleunyi-Cipali, tarifnya Rp 109.500 (kendaraan Golongan 1),” beber Heru.
Selanjutnya cluster 2, meliputi Palikanci-Kanci Pejagan-Pejagan Pemalang-Brebes Timur. “Tarifnya Rp 55.500 (kendaraan golongan 1). Skema ini tidak merubah tarif, hanya merubah sistem pembayarannya,” imbuhnya lagi.
Jadi kalau ditotal, tarif tol Jakarta menuju Brebes Timur adalah Rp 109.500 (cluster 1) + Rp 55.500 (cluster 2). Jumlahnya Rp 165 ribu.
Terkait integrasi sistem pembayaran tol maka sejumlah gerbang tol dinonaktifkan. “Iya terutama pada gerbang barrier yang berada di tengah jalan tol.
Gerbang tol yang ditiadakan yaitu Cikopo, Plumbon, Ciperna dan Mertapada,” rinci Heru. Menurut perhitungan Heru, mulai dari arah Jakarta menuju Brebes Timur pengemudi hanya bertransaksi di 2 gerbang tol.
“Pertama di Cikarang Utama, cukup ambil kartu. Kemudian bayar tol cluster 1, lanjut ambil kartu dan bayar tol di cluster 2,” tambahnya.
Rekayasa Lalin Ketika Macet
Mengantisipasi jika terjadi kemacetan parah di ruas tol, maka Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berkoordinasi dengan Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan dan penyedia jalan tol telah menyiapkan rekayasa lalulintas.
Salah satunya adalah contra flow yang akan dilakukan oleh PT Jasa Marga Persero. “Kita akan terapkan contra flow di ruas tol Jakarta-Cikampek pada kilometer 14-23, 32-41, 52-61.
Selain itu kita mengimbau pengemudi tidak berlama-lama berada di rest area, sebab menyebabkan antrian yang berdampak pada kemacetan parah,” bilang Heru.• (otomotifnet.com / Harryt)