Transmisi Toyota Sienta Masih Impor, Pemerintah ‘Colek’ Bos Toyota

Arief Aszhari - Selasa, 26 Juli 2016 | 12:42 WIB

(Arief Aszhari - )

Karawang- Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin mengungkapkan, pemerintah mengharapkan Toyota terus memperbanyak produksi kendaraan yang berorientasi global dan pastinya selain untuk pasar domestik juga untuk pasar ekspor.

Ia pun mencolek bos Toyota ketika tahu transmisi Sienta masih impor.

"Namun ada yang masih kurang, ini permintaan untuk Nonami (Masahiro Nonami, Presiden Direktur TMMIN) diharapkan Toyota bisa memproduksi secara lokal transmisi," jelas Saleh dalam sambutannya di seremoni line-up All New Sienta, di Karawang, Jabar, Senin (25/7).

Saleh Husin melanjutkan, dengan pengembangan produksi kendaraan berorientasi ekspor merupakan hal yang sangat penting.

"Selain dapat mempercepat pengembalian investasi yang telah ditanamkan juga dapat membantu mengurangi defisit perdagangan otomotif yang hingga saat ini cukup memberatkan dan membebani perekonomian nasional," tambah Husin.

Menanggapi hal tersebut, Yui Hastoro, Direktur Teknik PT TMMIN mengatakan pihaknya memang sudah memiliki rencana untuk memproduksi secara lokal transmisi.

"Untuk transmisi manual kami masih impor dari Filipina dan transmisi matik impor dari Jepang," tambah Yui.

Lanjutnya, setiap ada kesempatan jajaran manajemen Toyota datang selalu mempresentasikan keuntungan jika transmisi diproduksi secara lokal.

"Untuk memproduksi transmisi yang terpenting adalah volumenya dan juga agar cost bisa ditekan," pungkasnya.

Toyota sendiri mengeluarkan investasi sebesar Rp 2,5 triliun untuk mengembangkan produksi All New Sienta di Karawang Plant 2, Jabar. Kapasitas produksinya sebesar 4.000 unit per bulan.

Di samping menambah investasi, melalui pengembangan produksi All New Sienta ini PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga akan menambah karyawan baru, serta akan meningkatkan jumlah dan kepemilikan (supplier) lokal dalam kegiatan produksinya.