Silakan Pesan Suzuki Jimny, Tapi Belum Janji Delivery ...

Arief Aszhari - Rabu, 27 Juli 2016 | 16:00 WIB

(Arief Aszhari - )

Kehadiran Suzuki Jimny di gelaran GIIAS 2016 nanti sepertinya tidak hanya digunakan Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk menarik pengunjung saja, pasalnya Suzuki juga berencana membuka inden  model legendarisnya tersebut.

Seperti dijelaskan Donny Saputra, Direktur Pemasaran SIS, pihaknya memang tidak ingin terburu-buru, karena target mobil ini cukup segmented."Memang target awal Jimny lebih ke niche market, karena ini untuk hobi banget dan lebih ke segmen fleet market atau borongan," jelas Donny.

Dengan segmen untuk pehobi, untuk memiliki Suzuki Jimny untuk menjadi pemilik pertama merupakan hal yang cukup penting. Dengan alasan tersebutlah, saat di hajatan GIIAS nanti pihaknya akan membuka pemesanan untuk Suzuki Jimny.

"Kalau ada yang mau pesen silakan, tapi kami belum janji untuk delivery. Untuk harganya karena janji delivery saja belum yah harganya juga belum, tapi yang pasti lebih murah dari harga di importir umum," tambah pria tambun ini.

Penjualan Suzuki Jimny saat ini memang sudah dilakukan oleh beberapa importir umum, namun harganya masih cukup tinggi berada di sekitaran Rp 600 sampai 500 juta. "Kalau benar nanti kita yang pasarkan pasti harganya bisa turun 20 sampai 30 persen dari IU," pungkasnya.

Jika sebelumnya, Suzuki Jimny diragukan untuk dijual di Indonesia karena diimpor langsung dari Jepang dalam bentuk CBU. Tentu harga jualnya mau dipaksakan seperti apa tidak akan bisa murah. 

Suzuki tentu tidak mau mini SUV ikoniknya ini hanya menjadi pemuas segelintir kalangan berduit saja, sementara di masa lalu, Suzuki Jimny bisa dinikmati kalangan luas masyarakat.

Nah, kabar baik datang dari India. Maruti Suzuki berniat untuk memproduksi Suzuki Jimny di India. Selain untuk pasar lokal, juga untuk pasar Brazil dan Indonesia. Suzuki Indonesia pun bisa bernafas lega.

Mobil ikoniknya ini bisa dijual di Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau dibanding harus mengimpor dari Jepang, berkat perjanjian kerjasama Indonesia - India (EENI).