10 Tips Jual Mobil Yang Aman dan Nyaman, Apa Adanya Namun Tetap Waspada

Parwata - Kamis, 11 Agustus 2016 | 08:32 WIB

(Parwata - )

Jangan sampai calon pembeli kabur lantaran persiapan Anda dalam menjual mobil tidak memadai, sehingga menimbulkan kesan tidak meyakinkan

Jakarta - Jual-beli mobkas alias mobil bekas yang aman dan nyaman memang susah-susah gampang. Selain memastikan kelengkapan surat-surat mobil, penjual juga harus mengerti dan memiliki pengetahuan tentang mobil yang dijual.

Seperti merek, tahun pembuatan, spesifikasi mesin, riwayat pemakaian dan lain-lain. Penjual harus melayani calon pembeli dengan baik sehingga pembeli merasa terbantu dan yakin untuk membeli mobil yang dijual.

Setelah itu, cobalah untuk menjelaskan bagian-bagian mobil yang kurang agar pembeli tau lebih dulu sebelum mobil menjadi miliknya dan mempersiapkan budget untuk membereskan mobil. Jangan sampai calon pembeli kabur lantaran persiapan dalam menjual mobil tidak memadai, sehingga menimbulkan kesan tidak meyakinkan. Untuk itu, mungkin beberapa tips di bawah ini bisa menjadi masukan buat para penjual yang ingin menjual mobil dengan aman dan nyaman.

1. Kondisi mobil terawat

Pastikan mobil yang akan dijual memiliki kondisi yang layak jalan dan aman bagi calon pembeli nantinya. “Yang paling mendasar adalah kondisi mesin dan kaki-kaki yang sehat.” ujar Binbim, owner dari showroom mobkas Rahma Jaya Motor di Bekasi Timur. Ia menambahkan, mobil yang buku servis resminya terisi masih memiliki nilai jual lebih tinggi ketimbang mobil yang dirawat di bengkel umum meskipun sama-sama menyimpan bukti kuitansi.

2. Dokumen–dokumen mobil lengkap

Kemudian persiapkan surat-surat mobil, seperti BPKB, STNK, serta faktur. “Harus lengkap, agar calon pembeli merasa yakin bahwa yang akan dibelinya bukan mobil bodong,” tegas Bei Budiono, pemerhati mobil bekas. Bila calon pembeli mengajak untuk mengecek fisik di Samsat atau Polda, sebisa mungkin jangan ditolak karena itulah kesempatan untuk memperkuat nilai tawar mobil karena keasliannya.

3. Perhatikan Jatuh Tempo Pajak

Faktor lainnya yang mempengaruhi nilai jual adalah masih panjang atau tidaknya jatuh tempo pajak dari nomor polisi mobil. Jika masa jatuh tempo masih panjang, maka negosiasi harga tidak jadi masalah. Beda halnya bila masa berlaku pajak sudah hampir habis, apalagi sampai mati. “Sehingga jangan heran bila harga mobil cenderung dijatuhkan karena calon pembeli memerlukan biaya untuk memulihkan kembali legalitas mobil tersebut.” ungkap Bei yang juga sekaligus kolektor mobil antik.

Kemudian, faktor lain yang bisa membuat harga mobil menjadi sedikit lebih baik adalah dengan membiarkan pajak mobil tetap berjalan di atas nama pemilik sebelumnya, sampai dengan jatuh tempo berikutnya dibanding dengan menyatakan pada pembeli untuk segera membalik nama di STNK.

4. Pasarkan di media yang terpercaya

Ini juga harus mendapat perhatian lebih, memasarkan mobil ke wadah yang bisa dipercaya. Mulai dari lingkup keluarga dan teman dekat terlebih dahulu lewat jalur komunikasi pribadi dan media sosial. Langkah selanjutnya bisa dengan posting ke situs jual beli mobil online yang sudah banyak tersedia, kemudian siapkan juga foto mobil dari berbagai sudut eksterior dan interior, serta jangan lupa mengisi deskripsi mengenai spesifikasi mobil. Tapi tetap hati-hati terhadap penipuan ya.

5. Jujur dengan kondisi mobil

Jujur apa adanya dengan kondisi mobil yang mau dijual juga penting, apalagi kalau si pembeli sendiri yang menemukan titik lemah dari mobil yang akan dijual. Yang satu ini bisa saja menjadi nilai tambah bagi mobil karena walaupun lecet, tapi masih orisinil. Juga menjadi nilai postif bagi penjual karena sudah jujur dengan keadaan mobilnya.

“Kalau orisinalnya yang baret kita diemin aja, karena sayang. Tapi kalau tebal (baretnya) mau gak mau dibenerin,” ujar Anas dari showroom mobkas Kitra Motor Klender, Jakarta Timur. Jika sudah begitu tinggal serahkan kepada pembeli, yang penting dari sisi penjual sudah mau jujur apa adanya tentang keadaan mobil.

6. Pasang harga sesuai pasaran dan kondisi

Wajar jika sebagai penjual ingin mendapatkan keuntungan dari transaksi. Tapi sebelum itu, telusuri dulu harga pasaran mobil. Trik paling gampang adalah memantau situs jual-beli mobil online, lalu ambil harga tertinggi dan terendah, setelah itu ambil harga rata-ratanya.

Pastikan juga kondisi mobil memang layak dijual sesuai dengan harga pasaran. “Bila terdapat kekurangan, Anda harus terima jika mobil tidak bisa dijual dengan harga pasaran yang berlaku,” kata Binbim yang sering berburu mobkas dari pemakai langsung untuk mengisi showroom mobkasnya.

7. Dampingi jika ingin test drive

Jangan sekali-sekali melepas sendiri calon pembeli yang akan mencoba besutan anda. “Saat mengetes, pisahkan STNK dan dokumen lainnya dari mobil untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” ujar Muslim, seorang Pegawai Negeri Sipil asal Depok yang baru saja menjual Honda Freed kesayangannya. Tambahan lainnya, ajaklah seseorang bila perlu untuk mendampingi anda ketika sesi test drive sehingga keamanan lebih terjaga.

8. Bersihkan mobil luar dalam

Agar terlihat lebih menarik dan meninggalkan kesan baik, bisa saja melakukan perawatan terhadap tampilan mobil yang akan dijual. Bagian eksterior mulai dari lapisan cat bodi, bumper dan kolong usahakan terlihat kinclong. Tidak lupa, jangan biarkan interior kotor dengan bekas pasir, jejak kaki dan berbau tidak sedap untuk mencegah calon pembeli mundur karena ilfil dengan kondisi mobil.

9. Tunjukkan aksesori yang dipakai

Penggunaan variasi dapat menjadi salah satu poin plus dari mobil, meskipun memang tidak menjamin untuk meningkatkan nilai jual mobil. Apalagi selera orang yang cenderung berbeda. Lalu, pastikan variasi yang digunakan tidak mengganggu fungsi kendaraan dan juga mudah untuk di lepas-pasang. Contohnya seperti sarung jok, perangkat In Car Entertainment, karpet dan lain-lain.

10. Metode transaksi terbaik adalah tatap muka

Sudah sepakat dengan penawaran yang diberikan, saatnya untuk bertransaksi. Namun jangan terbuai dengan euphoria terlebih dahulu, anda harus tetap pegang kendali dalam transaksi ini. Salah satunya adalah menghindari pembayaran dengan cara transfer.

Transaksi terbaik adalah dengan bertemu langsung di bank. Selain memberikan rasa aman dan percaya bagi kedua belah pihak, juga meminimalisir penipuan yang berpotensi terjadi, seperti pemakaian cek atau uang palsu. Lebih bagus lagi ada saksinya, dari penjual atau pembeli.