‘The most powerful letter in the world’ Sebagai car enthusiast, kehadiran BMW M2 Coupé bisa menjadi angin segar. Sebab mobil ini akan menggantikan entry level dari keluarga ‘M’ yakni 1M Coupé yang tak lagi masuk jalur produksi.
Hanya perlu sekilas pandang untuk memastikan M2 Coupé termasuk dalam keluarga BMW M, bukan sekadar upgrade performa seperti varian M Performance. Desain fascia yang sangat sporty dengan kisi-kisi udara ekstra besar yang berfungsi untuk mengalirkan udara dan mendinginkan berbagai macam keperluan seperti air radiator, oli mesin, hingga oli transmisi.
Begitu pula tampilan belakang yang terlihat sangat seksi. Fender ekstra lebar sebagai tempat ‘bermukimnya’ velg forged double spoke ukuran 19 inci mencirikan mobil ini mempunyai traksi yang besar terhadap jalan.
Aura sporty juga ditularkan hingga ke bagian kabin. Jok semi bucket berbalut kulit Dakota berwarna hitam yang dipadu jahitan berwarna biru terlihat begitu kontras. Selain itu, door trim dan tuas parking brake sudah dilapis bahan Alcantara yang membuatnya makin terlihat sangar. Kesan sporty layaknya mobil balap juga coba dituangkan BWM lewat tekstur open-pore carbon fibre di bagian dasbor dan center console.
Duduk di jok pengemudi, Anda tak akan menyangka kalau sedang duduk di mobil yang memang siap dipacu di lintasan. jok berdesain sporty lengkap dengan lumbar support namun masih nyaman diduduki. Terlebih Anda bisa dengan mudah mendapatkan posisi duduk ideal hanya dengan menggeser tombol pada bagian samping jok.
Umumnya pada mobil dua pintu kelapangan ruang penumpang di baris kedua akan dikorbankan. Tapi faktanya, penumpang dengan postur 170 cm masih bisa duduk dengan santai di M2 Coupé meski headroom dan legroom cukup terbatas.
Menarik ketika tombol Start Engine ditekan. Deruan suara ‘merdu’ dari sepasang muffler ganda langsung menggugah rasa ingin memacunya langsung mencuat. Suara kencang ini sebenarnya bisa diatur oleh flap yang bekerja secara elektronik. Deru knalpot semakin kencang seiring pengaturan switch Driving Experience Control yang dipilih seperti Sport dan Sport+.
Sebagai model terkecil di keluarga M, BMW M2 Coupé disematkan mesin yang lebih bersahabat yakni N55, tak seperti BMW M3 dan M4 yang dibekali mesin seri S55. Alhasil mesin N55B30T0 6 silinder segaris berkapasitas 2.393 cc TwinPower Turbo ‘hanya’ sanggup menghasilkan tenaga 370 dk dan torsi 465 Nm (500 Nm overboost).
Tenaga mesin disalurkan melalui transmisi M double Clutch with Drivelogic 7-percepatan ke roda belakang. Seperti halnya karakter transmisi dual clutch, saat tuas dipindahkan dari posisi netral ke D saja sudah terasa entakan. Bahkan entakan tersebut terus berlanjut setiap perpindahan giginya.
Seperti halnya mobil balap, mobil yang memiliki harga setara dengan 10 mobil jenis LCGC ini kurang pas bila melaju stop & go di kepadatan lalu lintas. Akan terasa seperti sedang membawa mobil transmisi manual yang malas menginjak pedal kopling.
Lebih nikmat kalau mobil ini dipacu di jalan bebas hambatan yang lengang sambil menikmati suara merdu dari knalpot ketika pedal ditekan dalam atau suara back pressure saat perpindahan gigi.
Beruntung setelah uji coba singkat ini, kami medapat kesempatan mengetes M2 Coupé secara lengkap. Bagaimana impresi ketika mobil ini dibawa dalam kecepatan tinggi, silakan simak ulasannya di majalah Car & Tuning Guide edisi mendatang.
BMW M2 COUPÉ
Harga | Rp 1,349 miliar (off the road) |
Dimensi (PxLxT) | 4.468 x 1.984 x 1.410 mm |
Wheelbase | 2.693 mm |
Mesin | 6 silinder M TwinPower Turbo, 2.393 cc |
Tenaga maksimum | 370 dk/6.500 rpm |
Torsi maksimum | 465 Nm/1.400-5.560 rpm (500 Nm/1.450-4750 rpm dengan overboost) |
Transmisi | Otomatis 7-percepatan M double clutch with Drivelogic, RWD |
Velg, ban | Alloy wheel, 245/35R19 (depan), 265/35R19 (belakang) |