Test Drive Hyundai Santa Fe Gasoline 2016 Edition

Parwata - Kamis, 18 Agustus 2016 | 09:10 WIB

(Parwata - )

Varian CRDi bisa dianggap jadi benchmark bagaimana seharusnya sebuah mesin diesel. Lalu yang bensin?
    
Jakarta
- Sebut dia underdog atau the forgotten, mesin bensin pada All New Hyundai Santa Fe memang bukan senjata yang paling diandalkan PT Hyundai Mobil Indonesia ketika memasukkannya di tahun 2013. Tiga tahun kemudian ketika 2016 Edition datang, OTOMOTIF sempat lupa SUV berwajah tampan ini memiliki mesin lain selain diesel yang terkenal sangat kuat.

Yes, mesin yang juga dipakai di sedan Sonata, Theta II yang hanya dibekali teknologi Multi Point Injection dan output 174 dk, cenderung kecil bila dibanding pesaingnya seperti Honda CR-V atau Mazda CX-5. Dengan perubahan dari segi desain, yaitu penggantian bumper depan, gril, lampu dengan proyektor bulat, rumah fog light dan DRL baru, serta buritan yang juga disegarkan dengan konsep fluidic sculpture 2.0, Santa Fe terlihat lebih dewasa dan kembali pantas untuk masuk ke persaingan large SUV.

Namun, apakah varian Gasoline ini akan tetap hanya jadi bayang-bayang varian dieselnya yang meninggalkan impresi baik untuk kami?  

Performa & Konsumsi

Katanya, beli varian mesin bensin kalau mau suara yang lebih tenang dan lebih minim getaran dibanding yang diesel kan? Untuk kasus Santa Fe, rasanya tidak demikian. Satu-satunya alasan mengapa anda harus memilih varian Gasoline ini adalah karena finansial anda kekurangan Rp 50 juta untuk mengambil varian CRDi-nya.

Suara mesin Theta II ketika idle memang sedikit lebih tenang, tetapi mesin diesel R2.2-nya juga sudah sangat baik diredam, sehingga hampir tak ada beda. Namun bila di mesin diesel cukup injak setengah pedal gas untuk overtake, kickdown di mesin bensin akan secara instan membuat downshift dan mesinnya berteriak hingga lebih tidak enak didengar.

Positifnya, karakter stop and go-nya mirip mesin Nu Tucson, cukup galak di putaran bawah hingga tengah yang membuat city driving justru menyenangkan. Di atas 60 km/jam, akan terasa mesin 4-silinder 2.400 cc-nya tersiksa mengangkut bobot berat Santa Fe, berkebalikan dengan mesin diesel yang turbonya membuat kinerja di range tersebut jadi ringan.

Tentu hal tersebut melipir sampai ke konsumsi. Selain akselerasi 0-100 km/jam yang terpaut 2,8 detik lebih lambat, setiap konsumsi yang dihasilkan mesin bensin, baik dalam kota, luar kota, hingga melaju konstan lebih boros dari varian dieselnya. Mungkin hal ini akan berbeda cerita bila mesin yang dimasukkan adalah versi GDI (Gasoline Direct Injection) dengan output jauh lebih besar.

Kenyamanan & Handling

Kerasnya bantingan Santa Fe terdahulu diselesaikan dengan update pada DSpec akhir tahun lalu, sehingga 2016 Edition pun sudah kebagian konfigurasi suspensi yang nyaman. Ditambah pelek yang lebih kecil satu inci dari varian CRDi, seharusnya jadi resep sempurna bagi SUV seharga Rp 496 juta ini.

Benar saja. Baik itu melewati jalan bergelombang, lubang yang dalam, hingga aspal tidak rata, semua enak saja ketika dilahap suspensi multi-link di belakang dan Macpherson di depan plus ditambah jok sangat tebal yang empuk diduduki. Absennya limbung yang membuatnya jadi alasan untuk tidak membeli SUV ladder-frame tetap ada, body-roll juga pada level masuk akal untuk SUV sebesar ini. Catatan dibanding versi diesel, memutar kemudi terasa jauh lebih berat pada kecepatan rendah, sedang di kecepatan tinggi justru terlalu ringan.

Kami juga sarankan untuk ekstra hati-hati ketika bermanuver di kecepatan sangat tinggi. Tidak hadirnya traction control dan ESC, berarti kendaraan berpenggerak depan ini akan pasrah understeer ketika beban yang diterima di depan tidak bisa meng-handle akselerasi dan belok sekaligus.

Fitur

Satu saran, lebih baik keluarkan Rp 11 juta lebih banyak untuk varian Limited, sehingga fitur yang pantas seperti layar sentuh 8 inci, Eagle Eyes View dan setir dengan tambahan panel kayu bisa dinikmati. Otherwise, besar kemungkinan anda kecewa. Tapi mari mulai dari hal positif. Dibanding sebelumnya, versi 2016 Edition ini ketambahan cornering lights. DRL juga sekarang standar dan tidak terlihat aftermarket bilamana dulunya harus didapatkan di varian DSpec.

Lampu depan otomatis, puddle lights, cruise control dan mode Auto pada spion lipat elektrik masih jadi keunggulan, sedangkan panoramic sunroof ukuran ekstrabesar tetap jadi ciri khas Santa Fe. And that’s about it. MID pengingat untuk meluruskan setir (align steering wheel) yang ada di varian diesel tidak hadir, Sport Mode pun begitu.

Sedangkan yang dihilangkan dari versi sebelumnya, ECM (Electrochromatic Mirror) dengan kompasnya, sekarang diganti versi day and night biasa. Auto lock juga masih tetap tidak ada. Namun yang membuat paling minder justru head unit. Berukuran kecil, kabin Santa Fe jadi terasa biasa saja. Ini lah mengapa di awal kami bilang untuk selalu memilih varian Limitednya.
    
Data Spesifikasi:
Mesin: Theta II 2.4 4-silinder segaris, DOHC, dengan MPI dan D-CVVT
Kapasitas: 2.359 cc
Rasio Kompresi: 10,5 : 1
Layout Mesin: Mesin Depan Penggerak Roda Depan
Tenaga Maksimum: 174 dk @ 6.000 rpm
Torsi Maksimum: 225 Nm @ 3.750 rpm
Transmisi: Otomatis 6-percepatan dengan Shiftronic
Dimensi (p x l x t): 4.700 mm x 1.880 mm x 1.680 mm
Wheelbase: 2.700 mm
Radius Putar: 5,45 m
Ground Clearance: 185 mm
Sistem kemudi: Hydraulic Power Assisted Steering
Suspensi Depan: MacPherson Strut dengan Sokbreker Gas dan High Performance Damper
Suspensi Belakang: Multi-Link dengan Sokbreker Gas dan High Performance Damper
Rem Depan/Belakang: Cakram Berventilasi/Cakram dengan ABS, EBD, Brake Torque Distibution System
Ukuran Ban: 235/60R18
Kapasitas Tangki: 64 liter
Berat: 1.789 kg
Harga: Rp 495.000.000 (on the road Jakarta)

Data Tes:

Akselerasi
0 – 60 km/jam: 5 detik
0 – 100 km/jam: 11,6 detik    
40 – 80 km/jam: 4,9 detik
0 – 201 m: 11,9 detik
0 – 402 m: 18,4 detik

Konsumsi

Dalam Kota: 7,1 km/liter
Luar Kota: 10,5 km/liter
Konstan 60 km/jam: 18 km/liter @ 1.450 rpm 6th
Konstan 100 km/jam: 13,2 km/liter @ 2.250 rpm 6th

Testimonial:

Taufik Hidayat, 30 tahun, pemilik Hyundai Grand Avega 2011

Sebenarnya Santa Fe bensin ini di luar ekspektasi saya. Memang tidak seganas mesin CRDi, padahal daya tarik Santa Fe ada di situ, tetapi ternyata tenaganya responsif sekali untuk ukuran SUV gambot bermesin bensin.

Menyetirnya juga tidak terkesan seperti mobil besar, tidak perlu adaptasi lama dari mobil kecil.
Kenyamanannya juga sudah ala SUV premium ditambah jok yang suportif dan bikin betah, kabin kedap dan luas apalagi karena Panoramic Sunroofnya yang sangat keren.
Sayangnya minim fitur, HU belum pakai Double-DIN touchscreen padahal harganya sudah semahal ini.

Pesaing:

Pesaing. Honda CR-V 2.4L Prestige Fender Audio

Honda CR-V 2.4L Prestige Fender Audio
Mesin: K24Z 4-silinder segaris dengan i-VTEC dan DBW
Tenaga / Torsi: 187 dk / 222 Nm
Transmisi: Otomatis 5-percepatan
Harga: Rp 494.500.000 on the road Jabodetabek

Pesaing. All New Kia Sorento

All New Kia Sorento
Mesin: Theta II 2.4 4-silinder segaris dengan MPI dan D-CVVT
Tenaga / Torsi: 174 dk / 225 Nm
Transmisi: Otomatis 6-percepatan dengan Shiftronic
Harga: Rp 487.000.000 on the road Jabodetabek