Sektor otomotif memberi kontribusi tak melulu lewat jualan mobil, motor serta pajaknya.
Di Bali, kendaraan tua pun menjadi bagian dari atraksi budaya.
“Banyak turis pakai VW Safari, keliling menggunakan itu, Gunakan Land Rover lama masuk gunung dan hutan medan berat, kemudian menggunakan Willys, juga ada Mercy tua,” terang I Made Santha, Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali yang mewakili Gubernur saat menerima piagam Kontribusi Untuk Negeri 2016 (12/8).
Sehingga produk unggulan di bidang pariwisata enggak cuma digairahkan oleh sektor akomodasi (hotel, restoran) tetapi sektor otomotif pun termasuk unggulan sektor pariwisata.
“Jumlah kendaraan 3,5 juta. Terdiri dari roda dua, roda empat dan roda empat atau lebih. Sektor otomotif dikategorikan kelas reguler (transportasi yang dibutuhkan untuk menunjang keseharian), kedua kelas pehobi,” terang I Made Santha.
“Saya punya angka sementara, kurang lebih kendaraan komunitas di Bali di atas 2.000 kendaraan,” lanjutnya.
VW Bali Volkswagen misalnya ada 478 unit. Klub VW lainnya ada 127 unit, Land Cruiser klasik 350 unit, kendaraan klasik gabungan 127 unit dan Mercy tua ada 49 unit.
“Ini kebanggaan bagi kami, tidak hanya sebagai hobi, tapi menggerakkan aspek ekonomi keluarga,” terang I Made Santha yang punya sampai tiga unit VW Kodok ini.
Sementara data transportasi reguler, di samping private juga public transport di perkirakan mencapai 30 ribu unit.
Angkutan sewa 18 ribu unit, taksi 3.000 unit lalu bus 1.200 uni.
“Sekitar 10 ribu yang bergerak di bidang pariwisata belum lagi rent car,” ulasnya.