Modifikasi Daihatsu Ayla D+ 2014, Obat Kangen Mantan Pembalap

Parwata - Minggu, 28 Agustus 2016 | 08:09 WIB

(Parwata - )

Lama enggak ikut rally, mobil harian dimodifikasi ala rally style untuk mengobati rasa kangen

Jakarta - Balik ke era 1990-an, Wisnu Tamsir sempat aktif di dunia time rally dan sprint rally. “Akhirnya saya pensiun dan sekarang kangen. Cuma enggak mau ikutan balap lagi, hahaha,” gelak Wisnu, sapaan akrabnya.

Akhirnya Daihatsu Ayla miliknya pun jadi ‘obat kangen’ dengan dunia balap. Jadilah berbagai aksesori mobil reli mulai dari pelek, fog lamp, mud flap dan beberapa pernik lain dikumpulkan dan langsung dipasang.

Pelek standar diganti versi reli dengan merek yang cukup legendaris, yaitu Sparco Crommodora ukuran 15x7 inci. Hanya saja, ban masih pakai versi jalan raya yakni Achilles ATR Sport ukuran 195/50R15. Suspensinya ia mengganti per standarnya dengan eks Honda Jazz. "Pakai per ini jadi lebih tinggi sekitar 3 cm, enggak bakal gesrot kalau diisi penuh," bilang pemukim di Tebet, Jaksel ini.

Tak lupa Wisnu memasang sepasang fog lamp Hella di depan gril. Braketnya dibuat dari pelat 3 mm yang ditanam di balik gril, agar terlihat rapi. Mumpung masih di area depan, pria 47 tahun ini memasang pengunci kap mesin. "Ini hood pin asli saya potong, jadi cuma dilem saja," jelasnya.

Terakhir ia memasang air scoop dummy di atap dan juga stiker putih di atas kaca depan dan belakang seperti halnya mobil reli sungguhan. Sebagai pelengkap di interior, pria berkaca mata ini memasang jok Recaro Njoy elektrik 3 channel yang sudah berlapis kulit warna beige.

“Relnya saya pakai OEM Recaro, tapi braketnya bikin custom,” jelas Wisnu. Masih kangen enggak nih?

Data Modifikasi
Pelek dan Kaki-kaki: Pelek Sparco Crommodora ukuran 15x7 inci, ban Achilles ATR Sport ukuran 195/50R15, per Honda Jazz
Eksterior: Mud flap Rallyarmor merah, fog lamp Hella, braket custom, hood pin, stiker putih kaca depan dan belakang
Interior: Jok Recaro Njoy elektrik 3 channel, shift knob OMP

Plus: Tampilan rally style yang kuat
Minus: Mesin masih standar