Tangerang - Kedatangan tiga petarung Mixed Martial Art (MMA) di booth Hyundai, pameran otomotif BSD, Tangsel(17/8) lalu, diapresiasi banyak orang.
Ada angin apa Marcin Prachnio, Vincent Latoel, Anthony Engelen beserta pelatihnya Martijn de Jong, dari Belanda ‘menyerbu’ Hyundai?
“Tidak hanya untuk entertaintment tapi ada persamaan value antara Hyundai dengan mereka,” tutur Mukiat Sutikno, Presdir Hyundai Mobil Indonesia(HMI) yang juga inisiator kedatangan petarung ONE Championship ini.
Menurut Mukiat yang juga hobi beladiri ini, lewat segi style setiap fighter mempunyai gaya masing-masing dalam bertarung. Namun harus bisa cepat adaptasi jika dibutuhkan, menyesuaikan dengan gaya lawan.
Begitu juga halnya dengan Hyundai, desainer-desainernya dari Eropa menyesuaikan desain mobil Hyundai terhadap kompetitor dan pasar. Walaupun tetap berpedoman pada prinsip desain Fluidic Sculpture.
Selanjutnya soal durabilitas petarung, bisa diibaratkan filosopi yang inline dengan ketahanan mobil Hyundai. Baik itu kualitas di big van Hyundai H-1, SUV macam All New Tucson, New Santa Fe hingga mobil kecil Hyundai Grand i10 dan All New i20.
Seperti halnya petarung, ketahanan mobil juga harus teruji disetiap negara dimana mobil tersebut dijual.
Terakhir, segi performa yang efektif juga bisa disandingkan. Menilik postur fighters yang atletis namun tidak berotot superbesar. Apalagi mereka harus fleksible saat ‘dikandang’ alias cage.
Senada dengan performa mesin Hyundai, berkapasitas kecil beserta teknologi yang diadopsi, mampu menghasilkan performa yang baik.