Jakarta. Kehadiran sistem pembayaran non-tunai bagi Blue Bird dipandang sebagai kesempatan untuk menjaring lebih banyak penumpang. Bukan sembarang bicara, Sigit Priawan Djokosoetono selaku Direktur PT Blue Bird Tbk bersama timnya mengaku telah melakukan riset mengenai behaviour pelanggan mereka selama ini.
"Selama ini, hanya pelanggan armada premium kami seperti Golden Bird dan Silver Bird yang terbiasa menggunakan metode cashless khususnya kartu kredit. Dengan adanya pilihan pembayaran non-tunai di aplikasi My Blue Bird, diharapkan pengguna taksi reguler (Blue Bird) juga dapat merasakan pengalaman yang sama dengan konsumen premium kami," ujarnya di sela-sela acara launching fitur pembayaran cashless yang berlangsung di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/9).
Soal estimasi peningkatan pelanggan dengan metode pembayaran baru ini, Sigit mengaku belum berani memberikan angka pastinya. Namun berkaca dari laris manisnya pendapatan yang direngkuh oleh operator aplikasi ride sharing lainnya, ia optimis akan ada pertumbuhan penumpang secara signifikan.
"Berdasarkan catatan kami, sekitar 20% pengguna Silver Bird sudah menggunakan kartu kredit untuk membayar ongkos. Bukan tidak mungkin angka tersebut akan meningkat dan tersebar di semua jenis armada kami. Apalagi pelanggan sekarang lebih senang kepraktisan, cukup manfaatkan aplikasi di gadget, semua urusan bisa beres," jelasnya.