Debut varian Nissan Serena 2017 memang terasa menarik bagi para penikmat teknologi. Pasalnya generasi kelima Medium MPV ini didukung beragam teknologi mutakhir yang siap memanjakan pengemudi maupun penumpang. Salah satunya adalah fitur Nissan ProPilot.
Nissan ProPilot adalah teknologi terbaru Nissan yang dikembangkan untuk merepresentasikan inovasi Nissan Intelligent Driving yang merupakan salah satu bagian dari Nissan Intelligent Mobility.
Nissan Intelligent Mobility merupakan inovasi yang diperkenalkan di Geneva Motor Show 2016 dimana Nissan ingin mengedepankan “zero emission” dan “zero fatalities” berdasarkan tiga aspek penting, yakni Nissan Intelligent Driving, Nissan Intelligent Power, dan Nissan Intelligent Integration.
Apa sebenarnya teknologi Nissan ProPilot? Singkatnya, ini adalah sistem berkendara semi-autonomous yang dirancang untuk mampu beroperasi di lalu lintas satu lajur. Sistem ini juga difungsikan untuk mengurangi beban kerja pengemudi Serena saat berada di lalu lintas dengan tingkat kemacetan tinggi.
Teknologi yang disematkan di Serena terbaru berkode sasis C27 ini tergolong revolusioner. Pasalnya Nissan berhasil menjadi brand pertama yang berhasil mengkombinasikan kontrol kemudi sekaligus pedal gas dan rem secara otomatis, serta mampu beradaptasi dengan marka jalan dan situasi jalanan.
Lalu bagaimana bisa kontrol kemudi serta pedal gas dan rem beroperasi secara otomatis? Semua ini bekerja sebagai hasil sinergi antara kamera di bagian atas, tepatnya di balik spion kaca depan, dimana hasil citra dengan pemetaan 3D dari kamera tersebut akan terkoneksi secara real-time ke Advanced Driver Assistance System (ADAS) ECU. Output dari ADAS ECU inilah yang akan mengatur respons Electronic Control Module (ECM) Throttle Control, Electronic Power Steering (EPS), serta Vehicle Dynamic Control (VDC).
Saat dioperasikan melalui tombol di dalam setir, sistem Nissan ProPilot bisa mengontrol gerak Serena agar stabil di kecepatan 30 km/jam hingga 100 km/jam. Menariknya sistem ini mampu langsung beradaptasi dengan kecepatan mobil di depan, serta dapat melakukan manuver berkelok di tikungan.
Meski begitu Nissan tak ingin menjadikan teknologi ini mampu berkendara secara mandiri tanpa intervensi pengemudi. Pasalnya, Nissan tetap mengharuskan tangan pengemudi berada di setir saat fitur ini diaktifkan, demi alasan keamanan sekaligus memastikan pengemudi dalam kondisi sadar saat berkendara.
Selain itu, sistem Nissan ProPilot saat ini hanya mampu beroperasi pada satu lajur, sehingga aksi manuver perpindahan lajur jalan untuk menyusul mobil di depan hanya bisa dilakukan oleh pengemudi.
Di sisi lain, bisa dikatakan sistem ini sedikit tertinggal jika dibandingkan dengan sistem semi-autonomous keluaran pabrikan mobil Eropa. Di saat teknologi semi-autonomous keluaran brand mobil Eropa menggunakan perpaduan teknologi radar dan kamera untuk membaca kondisi jalan, Nissan ProPilot hanya mengandalkan citra dari kamera dengan pemetaan tiga dimensi saja.
Ke depannya Nissan berencana untuk meningkatkan teknologi ini pada jajaran kendaraannya di pasar Amerika Serikat dan Tiongkok. Selain itu Nissan juga akan mengembangkan Nissan ProPilot dengan kemampuan Automatic Lane Changing di 2018, serta kemampuan sistem autonomous pada jalanan perkotaan dan persimpangan jalan di 2020.