Misano – Finish kedua di belakang Dani Pedrosa pada GP San Marino di Misano (11/9) yang merupakan kampung halamannya, Valentino Rossi tetap puas dan salut pada pembalap Spanyol itu. Ini kisahnya.
Kemenangan yang sudah di depan mata setelah memimpin hingga lap 21 dari 28 lap yang harus dijalani, akhirnya sirna. Meski begitu, Valentino Rossi tetap senang.
"Puas rasanya mengetahui Jorge dan Marc ada di belakang. Lalu saya melihat di pit-board saya ada nama Dani Pedrosa. Dia pembalap hebat, dia sudah melakukan balapan yang sangat baik di Silverstone (balapan sebelum GP San Marino),” ucapnya.
Rossi sempat berpikir, tidak bisakah Pedrosa menunggu untuk melaju cepat pada balapan berikutnya di Aragon?
"Saya sudah bertarung dengannya tahun lalu di Aragon (saat itu ia start dari posisi 26 dan finish keempat di belakang Pedrosa). Jika itu balapan lain (di Misano kemarin), saya akan senang di tempat kedua karena itu adalah balapan yang sulit. Tetapi di Misano tujuan saya untuk menang," ujarnya.
"Ini balapan keempat saya finish di depan Marc Marquez. Saya menambah beberapa point, tetapi itu masih belum cukup jika kita melihat kesenjangan yang memisahkan saya dengannya. Tetapi finish di depan pembalap hebat seperti Macr dalam sebuah balapan, selalu jadi kepuasan besar,” imbuh VR46.
“Dia memiliki keunggulan dari 43 point dalam sisa lima balapan. Sayang untuk kesalahan saya di Assen, kegagalan mesin di Mugello. Tetapi saya tidak menyerah,” katanya.
"Tahun ini setiap balapan dengan ban Michelin yang berbeda. Anda tidak pernah tahu bagaimana akhirnya, kejutan itu selalu ada dan kami telah melihat delapan pemenang yang berbeda dalam delapan balapan terakhir,” urai pembalap berusia 37 tahun ini.