Polemik Motor Listrik, Belum Apa-apa Sudah Menyengat

Parwata - Rabu, 21 September 2016 | 14:59 WIB

(Parwata - )

Jakarta - Menyatakan akan merilis motor listrik di 2018, PT Astra Honda Motor (AHM) justru mendapat sorotandari calon kompetitornya, GESITS yang juga mencanangkan akan terjun ke pasar motor listrik secara massal. Pasalnya, motor listrik Honda EV Neo yang dipinjamkan kepada Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan selama September-Oktober 2016 dinilai tak mampu merepresentasikan performa motor yang digunakan masyarakat saat ini.

“Ini modus, karena mereka enggak bisa ikut arus. Kalau mendukung peraturan (pembuatan regulasi motor listrik) kenapa enggak dikasih motor yang lebih bagus,” tutur Muhammad Al Abdullah, CEO Garansindo, produsen GESITS yang bekerjasama sengan Institut Teknik Spuluh November.

Ia menduga Honda tengah berupaya menjegal langkah pengembangan motor listrik yang dilakukan produsen lokal. Ia menunjuk dua ide yang mencuat yang dapat mengganggu pasar motor konvensional yang dikuasai AHM. “Pertama, enggak ada merek komersial Indonesia yang berhasil. GESITS (merek Indonesia) diterima antusias oleh masyarakat. Kedua pakai listrik. Kedua-duanya ini positive point. Kalau berhasil akan menggerus mereka,” papar Memet, sapaan Muhammad Al Abdullah.

Ia menilai, untuk mengadang GESITS maka beberapa isu pun diangkat. Termasuk ‘menembak’ Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang dinilai kurang bermain cantik. “AISI kurang cantik mainnya. Mereka bilang motor listrik mahal, saya gebuk pakai harga murah. Mereka bilang infrastruktur, saya bilang tinggal ganti baterai saja. Lalu mereka bilang model kurang diterima, kita bikin kaya skutik,” lanjutnya. (otomotifnet.com)