Yogyakarta – Motor kustom yang satu ini sengaja dibangun untuk diberikan pada pengunjung Kustomfest 2016 (8-9/10) yang beruntung lewat lucky draw atau undian pembelian tiket masuk. Persis seperti empat tahun gelaran Kustomfest 2016 yang sebelumnya, tapi selalu berbeda konsep. Tahun ini, builder dari Retro Classic Cycles Yogyakarta mengkolaborasikan American Traditional Old School Chopper dengan budaya asli Indonesia yang diambil dari daerah Cirebon.
Menurut Lulut Wahyudi, pemilik Retro Classic Cycles, Kereta Paksi Naga Limandi Kesultanan Kanoman yang dibuat pada Tahun 1350 Saka atau tahun 1428 Masehi oleh Pangeran Losari, yang menjadi kereta kebesaran Sunan Gunung Jati Cirebon, menjadi inspirasi utama.
“ Saya lama termenung melihat detail kereta kencana tersebut karena berbeda dengan yang pernah saya lihat sebelumnya. Pada jaman itu, sudah menonjol sisi teknologi yang membuat kereta itu nyaman ditumpangi, antara lain soal konstruksi rodanya yang memperhatikan kenyamanan penumpangnya,” sebut pria yang kerap disapa LT ini.
Pulang ke Yogyakarta, dengan waktu yang relatif singkat, hanya 30 hari pengerjaan, Lulut meramu inspirasi Cirebonan dalan sosok motor kustom berbasis American Traditional Old School Chopper. Inilah yang tidak dilupakan Retro Classic Cycles di setiap karyanya, di mana sisi kearifan lokal tetap terjaga meski selalu mengajak untuk berwawasan global.
“Kenapa saya pilih gaya tradisional chopper Amerika,karena chopper itu selalu abadi dan saya ingin mempersembahkan karya istimewa ini di Kustomfest 2016 bertema Reborn Legend yang kelima dan menghadirkan banyak legenda. Dan Retro Classic Cycles itu tidak “harus” berkiblat ke Jogja, namun apapun inspirasi budaya Nusantara seperti halnya motif Cirebonan ini bukti respek kami dikombinasikan dengan seni rancang bangun dalam dunia kustom,” sebutnya.
Setiap detail mulai dari konstruksi frame, pemilihan setang dan posisi mengendarainya telah dirancang sedemikian rupa agar motor berjuluk ‘Kebo Bule’ ini memunculkan kesan glamour serta menonjolkan paduan kuat antara art dan engineering.
“Saya telah berkeliling daerah di Indonesia dan terus mempelajari bagaimana para builder merancang motornya dan teknik pengerjaannya. Melalui Kebo Bule ini, saya menyempurnakan apa yang didapatkan dengan memperhatikan semua sudut. Misalnya perpaduan fork springer dengan dimensi handlebar mini ape hanger untuk menjadi satu ciri sosok chopper bergaya tradisional namun tidak meninggalkan sisi ergonomis dan kenyamanan handling-nya ,” tegas Lulut.
Soal pemilihan mesin American V-Twin Sportster pun, Lulut tidak serta merta mengaplikasikan ke dalam frame rigid rancangannya. Namun, penuh dengan rekayasa seni agar berbanding sejajar bersama karya handmade Retro Classic Cycles, termasuk aksesori mesin dari EMD.
Dalam hal painting, Lulut juga kini tengah mendorong painter muda Titah Argayoga dari Retro Syndicate Kustom Paint mengeksplorasi kemampuannya sehingga dipercaya melabur si Kebo Bule.
Ingin mendapatkan kustom bike spesial ini? Silakan beli tiket masuk Kustomfest 2016 seharga Rp 50 ribu di JEC pada 8-9 Oktober 2016. (otomotifnet.com)