Trek Aspal Sprint Reli Canti Dharma Memakan Banyak Korban

toncil - Senin, 17 Oktober 2016 | 11:16 WIB

(toncil - )

Sentul – Kejuaraan nasional sprint reli putaran 3 (15-16/10) yang berlangsung di trek aspal memakan banyak korban. 

Trek special stage (SS) sepanjang kira-kira 5 kilometer di kawasan pusat misi pemeliharaan perdamaian (PMPP) TNI di bukit Canti Dharma, Sentul, Jabar ini seluruhnya aspal. Ini memberikan tantangan tersendiri. 

Mulai dari gaya berkendara, pemilihan ban, pemilihan jalan yang akan dilibas sampai emosi semua harus ada perhitungan matang. 

Ban sobek jadi salah satu korban trek aspal

Eddy WS dari tim TSA Indocafe Delium Rally Team harus mengalami beberapa masalah. “Ada faktor kurang hati-hati, ada faktor lain juga. Pada beberapa tempat, saya cut (potong jalur-red), tapi ternyata didalam ada semen atau parit,” sebutnya. 

Pereli asal Sumatera Utara yang menggunakan Suzuki SX-4 ini harus dua kali merasakan pecah ban. Yakni pada SS 1 dan 4. “Beruntung masih bisa podium. Tapi belum bisa kunci gelar juara nasional,” ungkapnya. 

Meski terserang masalah dan belum mengunci gelar, Eddy tetap menyukai trek yang ada. Menurutnya dengan trek aspal pengalaman jadi bertambah. 

Eddy WS. Meski terkena masalah ban, tetap bisa naik podium dan point tertinggi

Penggeber Jeep Cherokee, Vendy Umar juga jadi korban. Menurutnya di tikungan sempit banyak pasir. Mungkin karena sudah dilewati beberapa mobil jadi pada naik pasirnya sehingga ketika Jeep Cherokee geberannya melintas dan injak pedal gas, langsung tak terkendali. 

Efeknya, pelek yang dipakai pecah dan mobil melintang di tengah jalan sehingga menutup lintasan. 

Eddy WS dan Vendy Umar masih cukup beruntung. Karena mobil masih bisa jalan dan meraih podium. Yang dialami oleh Indie Fiancoko, Indra Nugraha, Romy lebih mengenaskan. Ketiganya tidak bisa melanjutkan lomba karena masalah yang serius pada mobilnya. 

Kalau sudah begini, tak bisa melanjutkan lomba

Indie Fiancoko yang menggeber Toyota Corolla DX harus kehilangan ban belakang kanan. Karena dipaksa, akhirnya gardan juga ikut rontok. Padahal tinggal beberapa meter ke titik finish.

Sementara itu Romy yang menggunakan Datsun serta Indra dengan Mitsubishi Lancer SL nya, bagian depannya masuk parit. Jarak antar keduanya hanya sekitar 5 meter. 

Tahun lalu di lokasi yang sama, juga turut nyemplung tiga mobil sekaligus. 

“Nyupir di trek aspal memang harus benar-benar presisi. Tidak boleh ada slide (mobil bergeser). Ikuti juga racing line,” saran Subhan Aksa, pereli Indonesia yang pernah mencicipi bertanding pada ajang reli dunia. (otomotifnet.com)