Suzuka, Jepang - Persaingan panas di 'The 17th Safety Japan Instructors Competition (SJIC) 2016' yang berlangsung di Sirkuit Suzuka (20-21/10) sudah berlangsung sejak hari pertama (20/10). Tiga safety instructor dari PT Astra Honda Motor yang mewakili Indonesia bersaing dengan kontestan dari 9 negara, yaitu Australia, China Taipei, India, Singapore, Thailand, Vietnam, Turki, Jepang dan Malaysia.
Selain tes teori, skill berkendara yang aman juga diuji. Hari ini peserta harus menunjukan teknik pengereman (braking) dan teknik menikung pada slalom course. Besok dilanjutkan teknik keseimbangan berkendara di atas papan (narrow plank).
Melalui rintangan ini enggak gampang loh dibutuhkan ketenangan dan skill yang mumpuni. Apalagi diawasi juri secara detail, salah sedikit langsung angkat bendera merah yang artinya kena penalti.
"Dalam ajang tahunan ini kami tidak mempunyai target untuk juara. Yang paling utama adalah komitmen PT AHM untuk selalu mengkampanyekan keselamatan berkendara," ujar Satrio Nugroho, Safety Riding Training Development Analyst PT AHM yang mendampingi ketiga peserta selama bartanding.
Ketiga peserta Indonesia telah melewati 2 rintangan yang telah dilombakan hari ini. Braking dan Slalom Course. Nah.. rintangan ini nggak gampang loh dibutuhkan ketenangan dan skill yang mumpuni. Apalagi dengan diawasi juri secara detail. Salah sedikit, langsung angkat bendera merah yang artinya kena penalti.
"Dalam ajang tahunan ini kami tidak mempunyai target untuk juara. Yang paling utama adalah komitmen Astra Honda Motor (AHM) untuk selalu mengkampnyekan keselamatan berkendara" Ujar Satrio Nugroho, Safety Riding Training Development Analyst AHM, yang mendampingi ketiga peserta selama bartanding.
Di sesi Slalom Course, saat melewati test line Dimas Satria Kelana Putra yang turun di kelas 125 cc menunggangi Honda Grom 125 dapat melewati kun dengan baik. Walau postur tubuhnya 180cm, Honda Grom yang mungil bisa diajak menari-nari oleh pemuda asal Surabaya yang sehari-harinya menjadi instruktur safety riding ini.
Giliran Ady Sucipto yang turun di kelas big bike 750 cc mengendarai Honda NC750 mampu menjaga keseimbangan motor dan tubuh dengan. Yang akhirnya, pria yang akrab disapa Jotos ini bisa menduduki posisi 2 di bawah peserta asal Singapura.
Sial bagi Budi Dharma, wakil di kelas 400 cc ini, terjatuh saat test lap. Honda CB 400cc nya jatuh saat melewati tikungan ketiga. Walau saat masuk pada sesi penilaian catatan waktunya tercepat dengan 1 menit 3 detik, namun Juri memutuskan Budi tetap dikenai penalti.
"Apes mas kecepetan buka gas, jadi walau saya mencatatkan waktu terbaik tetep nilainya nol," cerita Budi lirih. Walau ketinggalan poin jauh, Budi yang asli Lombok ini masih optimis untuk meraih yang terbaik pada event SJIC 2016.
"Besok saya akan mengeluarkan energi yang terbaik di rintangan Narrow Plank. Instruktur Vietnam yang paling jago di kelas ini. Semoga keberuntungan masih di pihak saya, yakin Budi.
Semangat Bud! (otomotifnet.com)