Jakarta - Sebagai antisipasi Pertamina terkait ancaman mogok Awak Mobil Tangki (AMT) di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, yang rencananya bakal digelar 1 November 2016.
Tuntutan dari AMT ditujukan kepada PT Pertamina Patra Niaga (PPN) selaku anak usaha PT Pertamina Persero yang bergerak dibidang pemasaran dan niaga. Mencakup perdagangan BBM, pengelolaan BBM, pengelolaan armada (fleet) dan pengelolaan depot.
Upaya mogok kerja masal AMT ini dikhawatirkan akan mengganggu distribusi BBM di Jabodetabek, termasuk Puncak dan Sukabumi.
Maka pihak manajemen PT PPN, siap melakukan langkah-langkah antisipasi. Seperti yang disampaikan oleh VP Corporate Communication PT Pertamina Persero, Wianda Pusponegoro, yang dikutip dari Corporate Secretary PT PPN, Arsono Kuswardanu. Yakni sebagai berikut:
1. Menyiapkan AMT cadangan sebagaimana prosedur dalam penanganan AMT, termasuk menggunakan tenaga bantuan dari TNI Divisi Perbekalan dan Angkutan.
2. Melakukan koordinasi dengan aparat Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk pengamanan atas kemungkinan terjadinya tindakan anarkis oleh pengunjuk rasa.
3. Antisipasi alih supply dan meningkatkan pasokan BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sejak H-7 sampai dengan H+7.
4. Membentuk Tim Satuan Tugas (SATGAS) untuk melakukan pengawasan dan koordinasi terpadu untuk mencegah hal-hal yang merugikan, serta berupaya menjamin kelancaran distribusi BBM ke seluruh SPBU selama masa ancaman mogok kerja AMT.
Baca juga: Ini Klarifikasi Pertamina Soal Rencana Mogok Awak Mobil Tangki 1 November 2016