Konsisten Jaga Kualitas, FDR Raih OTOMOTIF Choice Award Ketiga Kalinya

Kamis, 27 Oktober 2016 | 15:20 WIB

Jakarta - Konsisten jaga kualitas, FDR raih OTOMOTIF Choice Award (OCA) Ketiga Kalinya. Pada OCA 2016 berhasil menjadi pilihan favorit di kategori Ban Lokal Motor. Berdasarkan penilaian, FDR menjadi merek ban paling layak memperoleh penghargaan ini di antara nominator lainnya seperti Corsa, Swallow, Aspira, dan Mizzle.

"Kita apresiasi acara penghargaan ini. Bagaimanapun, pengakuan dari media merupakan suatu kebanggaan buat kita. Sebab, itu sejalan dengan misi kita yang ingin mengangkat produk-produk suku cadang lokal," papar Herry Junaidi, Direktur Marketing PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) selaku produsen ban FDR, Rabu (26/10).

Menurut Herry, ada tantangan sendiri bagi produk lokal bertarung di pasar aftermarket Indonesia. Selain, faktor brand yang tidak sementereng merek-merek ban impor, masih banyak orang Indonesia yang belum tahu, bahkan tidak percaya bahwa ada produk ban lokal yang bagus.

Nah, untuk menyiasatinya diperlukan strategi marketing yang jitu. "Kita aktif membangun komunikasi dengan instansi dalam negeri seperti Perguruan Tinggi, termasuk membangun relasi dengan komunitas bikers. Kita juga aktif di setiap event balap. Terakhir, kita dipercaya menjadi penyuplai ban di ajang Balap Motor PON Jabar 2016," tambah Herry.

FDR sendiri memiliki banyak line up produk ban. Untuk pemakaian harian, ban yang paling diminati konsumen adalah varian Sport XR EVO. Ban ini memiliki kemampuan jelajah tinggi yang dipadu tampilan sporti.  Jadi banyak digemari kalangan muda.

Lalu apa sih resepnya agar bisa tetap dipercaya konsumen, sehingga bisa meraih penghargaan diberbagai ajang? "Pertama menjaga kualitas produk. Kedua, mendengar masukan dari konsumen. Seperti balap di Indonesia. Semua event balap akan kita ikuti. Kita tampung aspirasi dan kebutuhan para konsumen, lalu kita wujudkan dalam sebuah produk," lanjut pria ramah ini.

Ditanya soal target ke depan, Harry membayangkan jika suatu saat nanti FDR bisa menjadi ban resmi di ajang MotoGP. "Namun, sebelum impian itu diwujudkan, tentunya kita harus menjadi market leader dulu di Indonesia. Kemudian pelan-pelan masuk dulu ke wilayah regional ASEAN." tutup Herry optimis. (otomotifnet.com)